jpnn.com, JAKARTA - Nama politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa ternyata tak masuk dalam kepengurusan partai berlambang beringin itu yang kini di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Pada era Setya Novanto menjadi ketua umum, politikus yang akrab disapa dengan panggilan Kang Agun itu dipercaya sebagai ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Jawa I (Jakarta dan Jabar).
Tak masuknya nama Agun dalam kepengurusan Golkar di bawah Airlangga pun menjadi sorotan. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut Golkar bakal merugi karena membuang Agun dari kepengurusan.
BACA JUGA: Kahar Pimpin Komisi III, Bamsoet: Semua Loyalis Airlangga
Pangi mengatakan, Agun merupakan kader Golkar yang getol dalam membina pemilih di wilayah Jawa Barat. Terlebih, Jabar merupakan salah satu provinsi strategis dalam pemilu.
“Agun ini punya kapasitas. Soal jam terbang politik dan organisasi dia tak usah diragukan,” ujar Pangi seperti diberitakan JawaPos.Com.
BACA JUGA: Said: Jokowi Harus Siap dengan Tudingan Tidak Konsisten
Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, semestinya Airlangga mempertimbangkan nama Agun untuk masuk dalam kepengurusan. Setidaknya, ada posisi yang bisa dipakai Agun untuk menambah dukungan bagi Golkar, terutama di wilayah Jabar.
“Agun menurut saya mestinya dipertimbangkan di berbagai posisi strategis. Bisa ditugaskan di partai atau jabatan publik,” paparnya.
BACA JUGA: JK Sebut Pemilu 2019 Bakal Paling Rumit Sedunia
Lebih lanjut Ipang -sapaan Pangi- mengatakan, kiprah Agun untuk Golkar di Jabar sudah terbukti. Tanpa ada tokoh-tokoh seperti Agun, sambung Pangi, belum tentu Golkar bisa memanen suara di Jabar.
“Saya pikir Golkar diperhitungkan sampai saat ini salah satunya karena peran Kang Agun juga. Dia punya nama baik di Jawa Barat dan membantu insentif elektoral,” ulasnya.
Karena itu Pangi menegaskan, Airlangga sebaiknya mengkaji ulang kepengurusan Golkar yang telah diumumkan. Sebab, tak semestinya kader dadakan bisa jadi pengurus, sementara senior yang sudah berjasa justru diaingkirkan.
“Mereka senior yang punya kapasitas, mestinya ditempatkan di pos selayaknya. Jangan sampai didiamkan seakan dibuang,” pungkasnya.(aim/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Komentar Pak JK soal Lodewijk Paulus Jadi Sekjen Golkar
Redaktur : Tim Redaksi