jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar secara resmi mencabut dukungan terhadap Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK) bentukan DPR. Sekretaris jenderal Partai Golkar yang baru saja demisioner, Idrus Marham mengatakan, penarikan dukungan terhadap Pansus Angket KPK itu merupakan keputusan Airlangga Hartartai selaku ketua umum baru di partai berlambang beringin hitam itu.
"Saya konsultasi lama dengan ketua umum. Airlangga mengambil kebijakan bahwa ketum ingin pansus diakhiri," ujar Idrus saat ditemui di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (26/12).
BACA JUGA: PPP Tak Keberatan Agus Gumiwang Pimpin DPR
Lebih lanjut Idrus mengatakan, Airlangga menginginkan pada masa sidang perdana DPR 2018 yang dibuka 9 Januari mendatang, masa kerja Pansus Angket KPK sudah berakhir. "Jadi pas DPR masuk 9 Januari nanti ingin saat itu (Pansus Angket KPK, red) sudah diakhiri," katanya.
Namun, apabila DPR tidak setuju Pansus Angket KPK diakhiri maka Airlangga sudah menyiapkan langkah khusus. "Kalau tidak maka arahan ketua umum menarik anggota di pansus," ungkapnya.
BACA JUGA: Pilgub Jabar 2018: Mesra dengan Golkar, PDIP Mulai Goda PPP
Idrus menambahkan, Airlangga tak ingin kerja KPK dalam pemberantasan korupsi menjadi lemah dan Golkar dianggap sebagai biangnya. "Karena Partai Golkar tidak sedikit pun ingin memperlemah KPK," pungkasnya.(gwn/JPC)
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Pimpin Golkar, Kursi Emil Dardak Digoyang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengurus Golkar Kompak, Segera Cari Pengganti Rita Widyasari
Redaktur & Reporter : Antoni