Ajak Taliban Berhenti Perang demi Lebaran Tenang

Jumat, 08 Juni 2018 – 16:18 WIB
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. Foto: AFP

jpnn.com, KABUL - Ashraf Ghani ingin penduduknya menjalani libur Idulfitri tanpa baku tembak. Presiden Afghanistan itu kemarin, Kamis (7/6) mengumumkan gencatan senjata dengan Taliban. Berlaku awal pekan depan hingga 20 Juni mendatang.

Sejak menjabat pada 2014, baru kali ini Ghani menyatakan gencatan senjata tanpa syarat. Taliban belum berkomentar terkait hal itu.

BACA JUGA: Taliban: Menarik Simpati Rakyat Lewat Teror

’’Gencatan senjata ini memberikan kesempatan bagi Taliban untuk introspeksi bahwa mereka tidak bisa memenangkan hati dan pikiran penduduk dengan kampanye kekerasan yang dilakukannya,’’ ujar Ghani di akun Twitter-nya, sebagaimana dilansir Reuters.

Gencatan senjata itu tidak berlaku untuk militan Islamic State alias ISIS dan kelompok Al Qaeda.

BACA JUGA: Taliban Bantai 18 Tentara dalam Sehari

Keputusan gencatan senjata keluar setelah forum ulama Afghanistan mengeluarkan fatwa yang melarang bom bunuh diri.

Itu berkaitan dengan serangan bom bunuh diri ISIS di Kabul yang menewaskan 14 orang 4 Juni lalu. Para ulama tersebut juga merekomendasikan gencatan senjata dengan Taliban.

BACA JUGA: ISIS dan Taliban Berlomba Dirikan Negara Islam, Banjir Darah

Sayang, langkah Ghani itu dianggap tidak pas. Beberapa analis politik menilai gencatan senjata tersebut ibarat kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tak ada pembicaraan sebelumnya dan sangat mungkin Taliban tidak akan menggubrisnya.

Hal senada diungkapkan Atiqullah Amarkhel, mantan jenderal di militer Afghanistan. Dia menegaskan, gencatan senjata hanya akan memberikan keuntungan bagi Taliban.

Mereka bisa kembali menghimpun kekuatan. ’’Dari pandangan militer, itu bukan langkah yang bagus,’’ ucapnya. Ada peluang bahwa mereka tetap menyerang saat gencatan senjata berlangsung.

Di sisi lain, Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyambut baik gencatan senjata tersebut. Menurut dia, hal itu menunjukkan keseriusan Ghani dan pemerintah Afghanistan untuk mengakhiri perang.

Stoltenberg pun meminta Taliban menyambut ajakan itu dan ikut meletakkan senjata. ’’Taliban tak akan menang di medan perang,’’ tegasnya.

Satu-satunya kesempatan Taliban adalah duduk di meja perundingan. Selama ini, seluruh pembicaraan damai dengan Taliban tak membuahkan hasil apa pun. (sha/c18/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tampang Bule, Nama Arab, Ternyata Tukang Racik Bom


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler