jpnn.com, AFGHANISTAN - ISIS dan Taliban seakan berlomba-lomba untuk mendirikan negara Islam baru di Afghanistan. Tentu saja kedua kelompok ekstrimis itu melakukannya dengan menciptakan banjir darah.
Sejak pasukan NATO dan Amerika Serikat (AS) menyelesaikan misi tempur di Afghanistan pada 2014, pasukan keamanan negara tersebut kelimpungan.
BACA JUGA: Incar Warga Syiah, Bom Bunuh Diri ISIS Renggut 52 Nyawa
Mereka harus berjuang mengatasi serangan Taliban dan ISIS yang silih berganti. Taliban menyasar pasukan keamanan dan gedung-gedung pemerintah, sedangkan ISIS memburu warga Syiah.
Dua kelompok sadis itu sama-sama ingin mendirikan negara Islam yang brutal dan menentang pemilu yang demokratis.
BACA JUGA: Setelah ISIS Pergi dari Marawi
Berdasar data PBB, selama tiga bulan belakangan ini sudah ada 750-an orang tewas atau cacat akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan Taliban dan ISIS.
Jumlah itu belum termasuk korban serangan bom bunuh diri di Kabul kemarin, Minggu (22/4). (sha/c19/dos)
BACA JUGA: Diduga Terlibat ISIS, Eks Pejabat Batam Menangis Usai Sidang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Saksi Yakin Eks Pejabat BP Batam Ini Tak Terlibat ISIS
Redaktur & Reporter : Adil