jpnn.com, LAKBOK - Warga Lakbok, Ciamis, Jawa Barat digegerkan atas kemunculan ajaran sesat atau menyimpang dari pemahaman Agama Islam.
Ajaran sesat itu disebarluaskan secara diam-diam oleh warga Desa Kertajaya bernama Dalilan, yang dikenal sebagai 'orang pintar'.
BACA JUGA: 15 dan 16 Juli, Matahari Melintasi Kabah, Cek Arah Kiblat
Dalilan meyakini bahwa suatu saat Ka'bah akan berpindah ke Lakbok, dan sejumlah agama resmi akan menyatu menjadi Islam.
Terkait hal tersebut, Ketua MUI Lakbok H Surip Muhrojin menjelaskan aktivitas penyebaran pemahaman sesat oleh Dalilan saat melayani pasien yang sedang berobat kepadanya.
BACA JUGA: Heboh! Hujan Ganja dari Langit di Alun-Alun Kota
Dalilan, kata H Surip, kerap memberikan ceramah panjang sebelum menjalankan pengobatan kepada pasien-pasiennya.
Pemahaman Dalilan soal Ka'bah bakal berpindah ke Lakbok didasari pada keyakinan yang serampangan.
BACA JUGA: Pernyataan Keras Kiai Dian Nafi soal Ideologi Khilafah
Dijelaskan H Surip, Dalilan memahami kalimat talbiyah ketika orang berhaji "Labaikallohumma Labbaik" ini yang mengisyaratkan Ka'bah nantinya akan ada di Lakbol. Di mana kata terakhir Labbaik menjadi Lakbok.
“Dalam islam ada yang namanya talbiyah ketika orang haji dengan mengucapkan Labaikallohumma Labaik. Sedangkan versinya Dalilan malah Labaikallohumma Ya Lakbok. Ini kan aneh,” terangnya.
Tak hanya itu, beberapa agama resmi seperti Kristen, Budha dan Hindu juga merupakan satu kesatuan, yakni Islam.
Hal itu berdasarkan pemahaman Dalilan dari kata Ka’bah yang disingkat menjadi KBH atau Kristen, Budha dan Hindu.
Ajaran sesat yang disampaikan Dalilan sudah berlangsung sejak 3 bulan belakang.
Dalilan juga diketahui sering melakukan ritual tersembunyi di rumah teman-temannya yang sepaham.
MUI, sambung H Surip, bersama pejabat setempat sudah melakukan pemanggilan terhadap Dalilan dan berdiskusi terkait pemahaman menyimpang itu.
“Selain meminta keterangan dari yang bersangkutan, kemarin juga Dalilan sudah menyatakan kembali lagi ke Islam dengan mengucapkan syahadat,” pungkas H Surip. (HarapanRakyat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha