jpnn.com, SURABAYA - Suhu yang panas di bengkel logam SMKN 12 Surabaya tidak menyurutkan semangat dua siswa asing. Pelajar asal Denmark Theodor Frandsen dan Lin Sin Hong asal Taiwan menyalakan mesin patri di ruangan tersebut. Mereka mengikuti praktik membuat cincin berbahan logam.
Frandsen dan Sin Hong adalah dua di antara empat pelajar asing yang sedang mengikuti program student exchange di Surabaya. Program tahunan tersebut diadakan oleh Rotary Club Surabaya. Selama enam bulan kedua pelajar tersebut akan merasakan pengalaman sebagai siswa di Kota Pahlawan.
Karena baru saja ikut, keduanya diminta untuk membuat perhiasan yang paling simpel. Yaitu, cincin. ''Ini pengalaman pertama saya membuat cincin,'' ucap Elson -sapaan Sin Hong.
Cincin tersebut dibuat dari lempengan perak. Mesin patri berfungsi melunakkan perak. Dengan begitu, lempengan perak yang tipis dan panjang itu bisa dibentuk cincin sesuai dengan ukuran yang diinginkan. ''Setelah dipotong dan disesuaikan, kami bentuk melingkar,'' jelasnya.
Yunarto, guru produktif jurusan kriya, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya ingin memberikan pengalaman kepada mereka, tapi juga kenang-kenangan. Namun, kenang-kenangan tersebut berasal dari buah tangan mereka sendiri. (bin/c4/ady)
BACA JUGA: Begini Jika Pelajar Italia Membuat Tempe
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenal Roadshow PPAN Asal Maluku Utara 2017
Redaktur : Tim Redaksi