jpnn.com, MALANG - Pelatih Arema FC Aji Santoso berani melakukan eksperimen saat tim berjuluk Singo Edan itu menghadapi Bhayangkara FC.
Terutama pada komposisi lini tengah. Itu terlihat dari tiga kali pergantian pemain tengah yang dilakukan oleh Aji.
BACA JUGA: Aji Santoso: Otomatis Menguntungkan Arema
Awalnya, Aji menurunkan lima pemain tengah sekaligus sebagai starter. Yakni Hendro Siswanto, Adam Alis Setyano, Andrianto, Muhammad Rafli, dan Esteban Vizcarra.
Namun, pada menit 37, Aji menarik keluar Andrianto dan memasukkan Dalmiansyah Matutu. Tapi, meski baru tampil selama belasan menit, Matutu ditarik keluar pada menit 46. Sebagai gantinya, Aji memasukkan Dendi Santoso.
BACA JUGA: Evan Dimas Absen, Arema FC Waspadai Firman Utina
Kemudian, pada pertengahan babak kedua, tepatnya menit 65, Rafli ditarik keluar untuk memberi kesempatan bagi marquee player (pemain kelas dunia) Juan Pablo Pino Puello.
Selain tiga pergantian pemain tengah itu, Aji juga melakukan satu kali pergantian pemain pada posisi belakang.
BACA JUGA: Tiga Pemain Muda ke TC Timnas U-22, Aji Sudah Siapkan Pengganti
Yakni ketika Syaiful Indra Cahya masuk pada menit 53 untuk menggantikan Johan Ahmad Alfarizie yang mengalami cedera.
Perlu diketahui, regulasi Liga 1 memang membolehkan setiap klub melakukan pergantian pemain hingga lima kali.
Kebijakan itu menjadi semacam win-win solution dari adanya regulasi Liga 1 yang mewajibkan setiap klub memainkan minimal tiga pemain muda (usia di bawah 22 tahun) sebagai starter.
Aji Santoso menyatakan, barisan lini tengah bermain konsisten meski beberapa kali terjadi perubahan komposisi.
”Lini tengah sudah bermain sesuai instruksi. Barangkali tinggal evaluasi agar lebih fight di menit-menit awal,” ujar dia.
Lebih lanjut, Aji juga mengungkapkan alasan menarik keluar Matutu meski baru bermain belasan menit di lapangan.
Pergantian itu dilakukan bukan karena Matutu bermain jelek. ”Tapi, 12 menit itu berharga. Itu menambah pengalaman dia supaya ke depan bermain lebih baik lagi,” ujar Aji.
Melihat performa tim saat menghadapi Bhayangkara FC, Aji tak takut jika sewaktu-waktu ada pemain andalannya yang harus absen karena mengikuti agenda timnas, akumulasi kartu, maupun cedera.
”Salah satu ciri saya yaitu tidak bergantung kepada satu pemain saja. Tapi, semua pemain menjadi penting di sini,” kata pria yang pernah melatih Timnas U-23 ini. (asa/c2/muf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... McMenemy: Harusnya Kami Cetak 4 Gol
Redaktur & Reporter : Soetomo