jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Universitas Indonesia (UI) Yuli Setiono mengapresiasi respons cepat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada persoalan mafia tanah di Indonesia.
Kapolri telah membentuk Satgas Anti Mafia Tanah, menyikapi persoalan yang mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo dan masyarakat secara luas tersebut.
BACA JUGA: Kapolri dan Panglima TNI Beri Arahan Penting untuk Prajurit di Papua
"Salah satunya mafia tanah yang terjadi di Semarang, Salatiga, Yogyakarta dan Kudus. Langkah jajaran Polri dalam memberantas mafia tanah di seantero negeri terus mendapat apresiasi berbagai kalangan," ujar Yuli dalam keterangannya, Minggu (30/5).
"Kami sangat mengapresiasi Program Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengedepankan pendekatan restorative justice (keadilan restoratif)."
BACA JUGA: Polisi Cegat Truk Pupuk di Depan Kantor Camat, Setelah Dibuka, Astaga!
Director of Training and Assessment Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu meyakini, program nyata Kapolri akan membuat wajah pelayanan kepolisian makin profesional di mata masyarakat.
Yuli juga menyoroti langkah Polri meluncurkan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi.
BACA JUGA: Coba Menghindari Polisi, Mafia Tanah di Surabaya Akhirnya Dijemput Paksa
Menurutnya, hal tersebut menghasilkan layanan kepolisian lebih mudah diakses masyarakat, cepat, dan terjaminnya transparansi hukum.
“Program Presisi tengah digalakkan Kapolri sebagai bentuk program yang identik dengan arahan presiden didukung dengan teknologi mutakhir Polri untuk memproses setiap perkara hukum, termasuk di dalamnya soal mafia tanah,” tutur dia.
Yuli meyakini adanya monitoring pengaduan terkait kinerja anggota kepolisian, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan profesionalisme jajaran kepolisian.
Akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Danis Tri Saputra Wahidin mengamini pandangan Yuli.
"Langkah Polri itu sangat layak untuk diapresiasi masyarakat karena secara nyata dapat mewujudkan keadilan di tengah-tengah masyarakat," ujar Danis.
Dosen ilmu politik itu melanjutkan masyarakat terutama kalangan akademisi memang harus adil dalam menilai Polri.
"Saat Polri melakukan langkah yang baik dan mendukung terciptanya keadilan, wajib diapresiasi dan didukung, semoga ke depan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban mafia tanah," katanya.
Sebelumnya, Kapolri menginstruksikan seluruh jajarannya tidak ragu mengusut tuntas kasus-kasus mafia tanah di seluruh Indonesia.
"Upaya ini sejalan dengan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo yang fokus untuk memberantas praktik mafia tanah di Indonesia," ujar Listyo, beberapa waktu lalu.
Kapolri juga menegaskan kepada jajarannya untuk menindak siapa pun aktor intelektual sindikat mafia tanah.
"Masalah mafia tanah menjadi perhatian Bapak Presiden, saya minta untuk jajaran tidak perlu ragu, proses tuntas, siapa pun bekingnya," pungkas Listyo.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Minta Kapolri Tarik Firli Bahuri dari KPK, Pakar Pidana Merespons Begini
Redaktur & Reporter : Ken Girsang