Akademisi: Regulasi Berbasis Riset Kunci Mengurangi Bahaya Tembakau

Minggu, 31 Juli 2022 – 17:12 WIB
Pengguna vapor atau rokok elektrik. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta turut serta pada upaya mengurangi bahaya tembakau. Salah satunya dengan menyediakan informasi komprehensif dan berimbang mengenai manfaat dari produk-produk tembakau alternatif.

"Pemerintah perlu membuat regulasi yang berbasis bukti riset, sehingga upaya mengurangi bahaya merokok bisa tepat sasaran," kata Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Neily Zakiah dalam keterangannya, Minggu (31/7).

BACA JUGA: APTI Sepakat Mendukung Pemimpin yang Pro Petani Tembakau untuk Jadi Presiden

Dijelaskannya, salah satu alasan sulitnya perokok untuk berhenti secara langsung karena ketergantungannya akan asupan nikotin. Oleh karena itu, perlu upaya secara bertahap untuk berhenti dari kebiasaan merokok.

Produk tembakau alternatif yang merupakan penghantar nikotin, terlahir dari hasil inovasi dan kajian ilmiah, sehingga bisa menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang sulit berhenti dari kebiasaannya. 

BACA JUGA: Pemerintah Harus Aktif Sosialisasi Produk Tembakau Alternatif

"Namun, memang produk ini tidak bebas risiko sepenuhnya, sehingga pilihan yang terbaik adalah berhenti merokok total," tegas Neily.

Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko lebih rendah daripada rokok. Produk ini bisa dijadikan opsi untuk menghantarkan nikotin bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok.

BACA JUGA: Simplifikasi Tarif CHT Dikabarkan Meningkat, Pelaku Industri Tembakau Resah

"Secara bertahap agar jangan sampai kembali merokok gara-gara faktor psikologis," ujar Nelly.

Menurut Neily, saat ini ada sejumlah pilihan intervensi yang bisa dimanfaatkan perokok dewasa, seperti konseling dengan dokter, psikolog klinis, apoteker, dan pihak yang berkompeten lainnya. Ada juga alternatif lain dengan menggunakan produk terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy (NRT), seperti tablet hisap, permen karet, dan semprotan hidung.

"Produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap," jelas Neily.

Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif. Contohnya, rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin. 

Dia menyebutkan hasil studi systematic review  terbaru menunjukkan berbagai produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki potensi membantu pengurangan pada perokok aktif dewasa.

"Tentunya dengan berbagai tingkat efektivitas dan risiko yang berbeda-beda pula,” kata Neily.

Berdasarkan penelitian, Neily juga menemukan produk tembakau alternatif berpotensi untuk mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Dari segi keamanan jangka pendek, produk-produk tersebut pada umumnya bisa ditoleransi tubuh dengan baik. 

"Efek sampingnya pun minim bila dibandingkan dengan rokok. Sebab, karakteristik produk-produk tersebut sangat bervariasi, informasi detail dan tepat juga harus disampaikan," pungkas Neily. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler