jpnn.com, SEMARANG - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Semarang 27-28 Juni 2022.
Dalam rapimnas itu, APTI menyatakan mendukung pemimpin yang pro petani tembakau untuk menjadi Presiden Indonesia pada 2024 mendatang.
BACA JUGA: APTI: Batalkan Revisi PP 109/2012
Ketua Umum APTI Agus Parmuji menyatakan kesepakatan itu diambil karena peran pemimpin sangat besar dalam penentuan nasib enam juta petani tembakau di 15 provinsi.
"Hanya pemimpin yang mengerti permasalahan tembakau yang dapat melindungi dan memperjuangkan petani dalam regulasi dan kebijakannya," ujar dia dalam siaran persnya, Kamis.
BACA JUGA: Produk Alternatif Tembakau Lebih Ramah Lingkungan
Agus memberi contoh bagaimana sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sepak terjangnya sangat dirasakan petani tembakau Jateng.
"Kami di Jawa Tengah, sudah merasakan betul efek dari kepemimpinan yang mengayomi petani tembakau. Pak Ganjar, sejak pertama kali menjabat gubernur, selalu mau turun saat wiwit tandur hingga nanti panen," kata dia.
BACA JUGA: Produk Tembakau Alternatif tak Berbahaya Bagi Lingkungan
Selain sebagai bentuk perhatian, hal itu merupakan dukungan dan suntikan semangat kepada para petani di sentra-sentra penghasil tembakau di Jateng.
Selain itu, Ganjar juga fokus agar Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) benar-benar dirasa manfaatnya oleh petani tembakau.
"Maka dari itu, sejak awal menjabat, kami nobatkan beliau sebagai Senopati Tembakau Jawa Tengah, sampai saat ini," ungkapnya.
Kebijakan itu menurut Agus banyak menguntungkan petani tembakau Jateng.
DBHCHT yang dikembalikan ke petani, digunakan lagi untuk dapat meningkatkan kualitas panenan. Bentuknya seperti sarana prasarana dasar di antaranya pupuk, alat rajang, dan kendaraan roda tiga. Hal itu akan mengontrol harga daun tembakau.
Dia menyebut apa yang dirasakan petani tembakau di Jateng, membikin iri petani-petani tembakau lain di luar Jawa Tengah.
Menurutnya, hal inilah yang mengemuka di Rapimnas APTI 2022, dan diikrarkan oleh pengurus dari 15 provinsi penghasil tembakau.
Oleh karena itu, APTI mendorong pemimpin seperti Ganjar yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia.
"Watak kesatria ketika sudah berkomitmen dan kepeduliannya, ketika bisa didorong ke istana, nantinya kami yakin terkait kebijakan (tembakau) masih akan meminta masukan (dari petani) serta akan lebih luas efeknya dan mengayomi," pungkas Agus. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Ini yang Terjadi Jika Anies-Ganjar Berduet di Pilpres 2024
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan