Akademisi UGM: Kartu Tani Membuat Distribusi Pupuk Lebih Tepat Sasaran

Rabu, 25 November 2020 – 19:11 WIB
Penggunaan kartu tani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pertanian Jamhari menyebutkan, rencana pemerintah untuk menerapkan Kartu Tani dalam mendistribusikan pupuk subsidi dinilai sudah tepat. Dengan begitu, distribusi pupuk bisa lebih tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran di lapangan.

"Tujuannya saya kira baik. Kartu Tani lahir untuk membuat distribusi pupuk lebih tepat sasaran dan mengatur supaya kebocoran antar wilayah bisa dikurangi," kata Jamhari dalam pesan singkatnya kepada awak media, Rabu (25/11).

BACA JUGA: Apresiasi Kementan untuk DIY yang Telah Menyalurkan 309.180 Kartu Tani

Namun, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) ini memiliki beberapa catatan agar program Kartu Tani bisa terelisasi dengan baik. Satu di antaranya terkait dengan edukasi.

Petani, kata dia, harus diberikan edukasi dan sosialisasi agar memahami penggunaan Kartu Tani. Sebab, kenyataannya masih banyak petani yang belum siap dan mengalami kebingungan.

BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi Ditambah, Petani di Kudus Diminta Urus Kartu Tani

"Kesiapan (petani) untuk menggunakan kartu ini harus diperhatikan. Karena ini program baru. Oleh karena itu, sosialisasi harus ditekankan kepada para petani," katanya.

Selain itu, ujar dia, perlu diperhatikan juga terkait basis pendistribusian. Menurut dia, pupuk subsidi itu akan lebih efektif dan ekonomis bila distribusinya berbasis kelompok.

BACA JUGA: Sebanyak 114.768 Petani di Ngawi Akan Mendapatkan Kartu Tani

"Kalau harapannya penguatan kelembagaan petani, harusnya dikelola kelompok. Bukan individu. Ini jauh lebih ekonomis," tutur dia.

Melihat beberapa tantangan tersebut, Jamhari pun berharap agar program Kartu Tani bisa terus disempurnakan.

"Jadi, biar lebih tepat sasaran sangat baik, menurut saya. Kebocoran nanti bisa dihindari dengan pengawasan," beber dia.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah berencana mengeksekusi program Kartu Tani mulai tahun depan secara menyeluruh di Indonesia. Sebagian wilayah bahkan sudah mulai masa transisi.

Kartu Tani berisi data identitas petani, luasan lahan atau garapan, dan proyeksi penggunaan pupuk subsidi untuk satu musim.

Dengan cara ini, para petani akan mendapatkan jatah pupuk subsidi berdasarkan by name by addres, sehingga potensi penyelewengan bisa dihindari.

"Kita memang melakukan perubahan pola pendistribusian pupuk subsidi. Dari cara manual beralih ke Kartu Tani. Dengan cara ini, distribusi pupuk subsidi akan menjadi lebih tepat sasaran, tepat jumlah, dan lainnya," kata Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler