Sebanyak 114.768 Petani di Ngawi Akan Mendapatkan Kartu Tani

Senin, 12 Oktober 2020 – 17:41 WIB
Kartu Tani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Petani di wilayah Ngawi, Jawa Timur mulai tahun 2021 akan menggunakan kartu tani untuk pembelian pupuk bersubsidi. Di sana ada 114.768 petani yang telah terdata untuk mendapatkan kartu yang dikelola oleh Bank BNI tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan di tengah situasi luar biasa seperti pandemi Covid-19 saat ini. Ketika sektor lainnya terkoreksi, pertanian justru tumbuh sebesar 16,4 persen.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong Pengembangan Urban Farming di Jakarta

 

“Pertanian itu ditentukan oleh varietas yang bagus, pupuk yang benar dan budidaya yang tepat,” kata Mentan Syahrul di Jakarta, Senin (12/10).

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Masih Punya Nyali untuk Demo? Sudahlah

Menteri yang beken disapa dengan panggilan SYL ini menyebutkan, Presiden Joko Widodo memintanya untuk tidak main-main dalam mengurus sektor pertanian. Salah satu hal yang krusial di bidang ini adalah pupuk.

 

BACA JUGA: Din Syamsuddin Endus Cara Jahat Diskreditkan KAMI

“Pupuk ini harus kita selesaikan dengan benar. Pupuk bukan hal baru bagi kita. Dalam kondisi saat ini persoalan pupuk harus menjadi perhatian serius kita,” ucap Mentan SYL mengingatkan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, data e-RDKK juga menjadi referensi bagi pembagian kartu tani yang akan digunakan untuk pembayaran pupuk bersubsidi. Melalui program tersebut, petani membayar pupuk subsidi melalui bank sesuai dengan kuota dan harga pupuk subsidi.

"Distributor dan kios adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar bisa sampai ke tangan petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui e-RDKK," jelas Sarwo Edhy.

Dijelaskan juga bahwa kartu tani tersebut berisi kuota yang sesuai dengan kebutuhan petani. Untuk jumlah kuotanya tergantung dari luas lahan yang dimiliki setiap petani.

"Akan tetapi, kartu tani tidak bisa diuangkan dan hanya bisa dilakukan untuk penukaran pupuk saja," tukas Sarwo.

Petani yang akan membeli pupuk subsidi tinggal membawa kartu tani ke agen atau pengecer yang telah ditunjuk. Penggunaannya pun mudah, tinggal digesek pada mesin EDC di kios untuk melakukan pembayaran pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan.

"Kartu tani bisa digunakan untuk membeli segala jenis pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan petani," pungkas Sarwo.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Marsudi menargetkan pada akhir 2020 ini, kartu tani sudah terdistribusikan seluruhnya. Sehingga, pada awal tahun 2021 para petani sudah siap memanfaatkannya.

Dari jumlah tersebut, katanya, pihak Bank BNI baru menyelesaikan 11.433 atau kisaran 10-11 persen sesuai dengan yang di-input pada tahap pertama pada bulan Agustus lalu.

"Di samping dapat digunakan untuk menebus pupuk subsidi sesuai kebutuhan, kartu tani juga nantinya para petani dapat terkontrol untuk kebutuhan pupuknya," kata Marsudi.

Dia menambahkan bahwa kartu tani juga untuk mengedukasi para petani di Kabupaten Ngawi untuk menabung. Sebab, untuk dapat mengambil pupuk subsidi yang sesuai e-RDKK dapat dilakukan kalau dalam rekening yang dimiliki terdapat saldo yang mencukupi.

“Kita berharap akhir tahun ini Bank BNI dapat menyelesaikan proses kartu tani sehingga pada awal musim tanam tahun depan sudah dapat dipergunakan,” harapnya.(*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler