Akademisi Undana Kagumi Buku Karya Komarudin Watubun

Jumat, 04 Mei 2018 – 21:24 WIB
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Komarudin Watubun (putih) saat melaunching bukunya berjudul Maluku Staging Point RI abad 21 di Bentara Budaya Jakarta. Foto: Charlie Lopulua/Indopos/JPNN

jpnn.com, LABUAN BAJO - Diskusi buku bertajuk Staging Point RI Abad 21 karya politikus PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Aula Stela Maris, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (4/5) berjalan luar biasa.

Dua akademisi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Tans Feliks dan Piet Elias Jemadu menjadi panelis.

BACA JUGA: Bung Komar Beber Arti Penting Segitiga Maluku, Papua dan NTT

Acara itu juga dihadiri Ketua DPRD Manggarai Barat Blasius Jeramun, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan partai politik, aktivis, birokrat, guru, dan pelajar. 

BACA JUGA: 5 Pesan Habib Rizieq Untuk PDI Perjuangan

Komarudin mengatakan, buku karyanya itu sudah dimiliki Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, instansi pemerintahan, dan berbagai kalangan.

Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan menambahkan, buku itu sesungguhnya berisi dokumen yang merupakan riset sejak ratusan tahun lalu mengenai Maluku.

BACA JUGA: Ketum Sudah Ganti, Elektabilitas Golkar Masih Biasa Aja

Yakni, terkait produksi, ekstraksi, dan perdagangan rempah-rempah yang selalu menjadi tanda alam atas lahir dan redupnya kerajaan-kerajaan serta peradaban di dunia.

"Dalam riset dari sejumlah bukti arkeologis menyebutkan bahwa pada rempah-rempah asal Maluku sudah diperjualbelikan di Persia pada abad ke-17 pra-Masehi. Yunani pada pra-Masehi mencatat kemajuan sains, filsafat, dan teknologi ketika konsumsi rempah-rempah sangat besar,” papar pria yang karib disapa Bung Komar itu.

Komarudin menambahkan, kekaisaran Romawi pra-Masehi juga mencatat konsumsi rempah sangat besar yang dipasok dari India.

“Bahkan, pada era Firaun Mesir pra-Masehi pada masa itu Maluku disebut jazirat-al-mulk,” ujar Komarudin.

Kebangkitan Eropa, sambung Komarudin, ditandai dengan konsumsi rempah yang sangat besar pada abad 15-18 M. Pada masa itu lahir Revolusi Industri di Eropa Barat

Sementara itu, Tans Feliks dan Piet Elias Jemadu mengapresiasi isi buku karya Komarudin.

Menurut dia, buku Staging Point RI Abad 21 menuangkan banak data dan dokumen autentik tentang sejarah bangsa.

"Buku yang ditulis Pak Komarudin ini sangat bagus. Sebab, selain mengungkapkan sejarah penting tentang Maluku, Papua, dan NTT, juga banyak memaparkan data dan dokumen sehubungan pergerakan ekonomi Indonesia Timur yang menjadi bagian penting dari Indonesia," kata Piet Jemadu.

Tans Feliks juga mengamini ucapa Piet. Menurut Tans, secara keseluruhan buku Staging Point RI Abad 21 ini sangat bagus.

"Saya apresiasi kepada Pak Komarudin dan secara keseluruhan isi buku ini sangat bagus dan bila perlu didiskusikan seluruh Indonesia," ujar Tans.

Sebelumnya, buku setebal 431 halaman ini resmi diluncurkan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, 28 November 2017 lalu.

Buku ini memaparkan gambaran daya saing Indonesia seratus tahun ke depan dengan melihat dan belajar dari nilai sejarah, serta nilai strategis kawasan (staging point) Maluku. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Sambut Positif Keputusan Prabowo Subianto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler