Akademisi Unpad Ajak Masyarakat Tolak Capres-Cawapres Pengintimidasi dan Pakai Politik Uang

Minggu, 04 Februari 2024 – 18:02 WIB
Ketua Senat Unpad Prof Ganjar Kurnia bersama puluhan guru besar, alumni, dan mahasiswa saat membacakan petisi deklarasi 'Seruan Padjajaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokrati, Beretika, dan Bermartabat' di halaman kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (3/2). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/jpnn.com

jpnn.com, BANDUNG - Para akademisi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) mengajak masyarakat agar tak memilih calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 yang menggunakan politik uang atau intimidasi.

Ketua Senat Akademik Unpad Prof Ganjar Kurnia mengatakan hal itu sebagai bentuk tanggung jawab kaum intelektual civitas academica Universitas Padjadjaran.

BACA JUGA: Gelar Seminar AI di UPI & Unpad, Yandex Ingin Ciptakan Lingkungan Digital Lebih Aman

?????Para akademisi Unpad itu menyampaikan tujuh poin terkait seruan "Penyelamatan Negara Hukum Yang Demokratis, Beretika dan Bermartabat".

"Bersama-sama dengan seluruh masyarakat menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 agar kondusif, aman, dan bermartabat serta mengawal hasil penyelenggaraan Pemilu 2024 sampai terbentuknya pemerintahan baru sebagai perwujudan kedaulatan rakyat," kata Prof Ganjar saat menyampaikan poin-poin seruan terkait fenomena politik saat ini di Kampus Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/2).

BACA JUGA: Bank DKI Kerja Sama dengan UNPAD dan Politeknik STIA LAN, Permudah Transaksi Sektor Pendidikan

Pada poin-poin tersebut, dia mengatakan pelaksanaan demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945.

Hukum, menurutnya, tidak hanya teks semata, melainkan juga nilai dan prinsip yang ada di dalamnya serta dijalankan secara konsisten.

BACA JUGA: Kerja sama BP Rebana dengan Ika Unpad Jadi Pendorong Transformasi Ekonomi

Selain itu, dia mengatakan negara dan pemerintah beserta aparatur harus hadir sebagai pengayom, penjaga, dan fasilitator pelaksanaan demokrasi yang berintegritas dan bermartabat dengan menjaga jarak yang sama dengan para kontestan pemilu.

Pemilu 2024 sebagai institusi demokrasi, kata dia, tidak boleh diolok-olok atau direduksi maknanya menjadi hanya sekadar prosedur memilih pemimpin.

Menurutnya, demokrasi harus dikembalikan pada jati dirinya sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dengan menegakkan aturan main yang adil dan transparan, membuka ruang partisipasi yang substantif bagi publik untuk memperoleh informasi yang dapat diandalkan dalam memberikan suara.

"Mendesak penegakan hukum untuk kasus-kasus pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024 untuk segera ditindaklanjuti demi terciptanya pemilu yang berintegritas dan pulihnya kepercayaan publik kepada pemerintah," katanya.

Di samping itu, pihaknya juga menyerukan kepada para pemimpin di pemerintahan harus menjadi contoh keteladanan kepatuhan terhadap hukum dan etika, bukan justru menjadi contoh melanggar etika.

"Praktik kuasa untuk melegitimasi kepentingan segelintir elit akan berdampak pada kegagalan pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang menjadi tujuan bernegara, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945," katanya. (Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... BEM Unpad Protes Putusan MK yang Memuluskan Jalan Gibran bin Jokowi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Unpad   Capres   cawapres   Jokowi  

Terpopuler