jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menyatakan, akan ada autopsi verbal terhadap petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPP) Pemilu 2019 yang meninggal dunia.
Dalam rangka kegiatan autopsi verbal itu pula Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan bekerja sama dengan tim independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Asosiasi Ilmu Pendidikan Kedokteran.
BACA JUGA: Temui Bamsoet, Sejumlah Tokoh Desak DPR Ungkap Sebab Kematian Ratusan Petugas KPPS
Baca juga: Temui Bamsoet, Sejumlah Tokoh Desak DPR Ungkap Sebab Kematian Ratusan Petugas KPPS
"Akan dilakukan sebuah penelitian. Yang meninggal dunia di luar rumah sakit akan dilakukan autopsi verbal. Autopsi verbal, bukan autopsi forensik," kata Nila dalam jumpa pers di Kantor Staf Presiden (KSP), Selasa (14/5).
BACA JUGA: Menkes Ungkap Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS
Melalui autopsi verbal maka tim independen akan mewawancarai keluarga ataupun orang-orang di sekitar petugas KPPS yang meninggal dunia. Nila meyakini autopsi verbal bisa mengungkap penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia.
"Diagnosis autopsi verbal ini ketepatannya 80 persen tepat," tegas Nila dalam jumpa pers bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan Kepala KSP Moeldoko itu.
BACA JUGA: Ratusan Anggota KPPS Meninggal, Menkes Klaim Punya Data Audit Medis
Baca juga: Ratusan Anggota KPPS Meninggal, Menkes Klaim Punya Data Audit Medis
Sementara identifikasi terhadap petugas KPPS yang meninggal di rumah sakit akan dilakukan melalui audit medis. Hingga saat ini data audit medis untuk mengidentifikasi penyebab kematian petugas KPPS baru terkumpul dari 25 provinsi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Ada Petugas KPPS Diracun, Kapan Santunan Cair?
Redaktur : Tim Redaksi