Temui Bamsoet, Sejumlah Tokoh Desak DPR Ungkap Sebab Kematian Ratusan Petugas KPPS

Selasa, 14 Mei 2019 – 16:51 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo bersama mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kiri) dan politikus senior Golkar Fahmi Idris di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (14/5). Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 mendatangi gedung DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (14/5). Tujuan kedatangan mereka adalah menemui Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk membahas tewasnya ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Terlihat dalam rombongan Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 antara lain mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, politikus senior Fahmi Idris, pegiat media sosial Iwan Piliang dan aktivis Hatta Taliwang.

BACA JUGA: Menkes Ungkap Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS

“Intinya adalah Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Pemilu 2019 ini mendesak dan meminta kepada DPR untuk memperjelas sebab musabab banyaknya korban meninggal dari petugas KPPS,” ujar Bambang di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).

Baca juga: Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS Versi Menkes

BACA JUGA: Ketua DPR: Jangan Buat Rakyat Ketakutan Dengan People Power, Tidak Mendidik

Bamsoet -panggilan akrabnya- dalam pertemuan itu mengaku telah meminta Komisi II DPR untuk melakukan rapat gabungan bersama KPU, Bawaslu, Kementerian Kesehatan dan Polri untuk mencari solusi. Sebab, sebenarnya sudah melakukan antisipasi untuk menghindari jatuhnya korban dari petugas KPPS.

“Sebenarnya KPU maupun pemerintah, DPR, sudah mengantisipasi hal ini ketika korban petugas yang meninggal pada Pemilu 2014 itu jumlahnya cukup banyak, 114 orang. Makanya keputusan kami adalah membatasai  jumlah pemilih TPS  tidak boleh lebih dari 300 orang. Dulu sampai 500 orang (pemilih),”  ujar Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Anggap Langkah BPN Prematur

Legislator Golkar itu menambahkan, harus ada kepastian hak bagi keluarga anggota KPPS, terutama yang tidak mampu agar biaya pendidikan anak-anak korban terjamin. “Nanti menjadi bagian yang dibahas di Komisi II DPR,”  ungkapnya.

Baca juga: KPU Pastikan Santunan Bagi Petugas KPPS Diserahkan Pekan Ini

Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon pada hari yang sama juga menerima kedatangan sejumlah ibu-ibu yang peduli terhadap persoalan tersebut. Usai pertemuan Fadli mengatakan, masyarakat mengharapkan DPR membentuk panitia khusus atau panitia kerja untuk mendalami persoalan itu.

“Saya kira pansus lebih kuat untuk menginvestigasi ini. Dangat penting untuk nanti hasilnya bisa mengevauasi apa yang sesungguhnya terjadi jika tidak ada spekulasi, kecuali ada temuan yang di luar dugaan,” ujar Fadli.

Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada kurang lebih 600 orang petugas pemilu yang meninggal dunia. Menurut dia, hal itu seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah.

“Respons pemerintah sangat tidak memadai. Kami belum mendengar respons dari presiden terkait ini, seolah-olah nyawa dari petugas KPPS itu nyawa murah,” ujar Fadli.(boy/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Ada Petugas KPPS Diracun, Kapan Santunan Cair?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler