JAKARTA - Adanya aliran Islam sempalan yang tidak mematuhi penepatan Idul Fitri oleh pemerintah mulai mendapat perhatian khususKementerian Agama (Kemenag) sebagai otoritas keagamaan tertinggi di Indonesia akan mengundang wakil kelompok masyarakat Islam tersebut untuk menyamakan kriteria dan cara pandang
BACA JUGA: Generasi Muda Alami Pelemahan Karakter
Terutama dalam hal menentukan hari besar Islam yakni awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha."Banyak hal yang membedakan kriteria dan cara pandang
BACA JUGA: Presiden SBY Surati Obama
Mereka harus diingatkan lagi," kata Suryadharma.Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini ada keinginan kelompok tersebut untuk duduk bersama sekaligus menyamakan persepsi
BACA JUGA: Umat Islam Tak Akan Rela Al Quran Dibakar
"Diharapkan, semakin menipis perbedaan di antara ormas Islamm;" kata dia.Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Nasaruddin Umar menyatakan saat ini kelompok yang berbeda sudah berkurangTahun lalu ada tujuh kelompok yang berbeda, sedangkan tahun ini berkurang tinggal dua kelompokNamun, menurut Nasaruddin, kelompok yang terlebih dahulu melaksanakan 1 Syawal 1431 H ini melakukan kegiatan tidak mengganggu masyakat"Mereka melakukannya di tengah perkebunan luasJadi, tidak kelihatan oleh publikMereka tidak menggunakan takbir dengan sound system," ujarnya.
Nasaruddin menjelaskan bahwa dari pertemuan Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag pada 2 September 2010, kelompok mayoritas masih menjalankan puasa"Mereka hari ini melaksanakan 1 Syawal, tetapi mayoritas ada yang puasa dan sekaligus menunda Lebaran dan memilih merayakan bersama umat Islam mayoritas," ujarnya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag Minta Umat Islam Tak Terprovokasi
Redaktur : Tim Redaksi