Akbar Bilang Ada Aspirasi Evaluasi Kepemimpinan Ical

Minggu, 13 April 2014 – 14:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, setelah memperhatikan hitung cepat hasil pileg, dimana Golkar tidak mencapai target perolehan suara, mengharuskan kinerja DPP Golkar harus dievaluasi.

"Seperti yang sudah saya prediksi sebelum pileg, kini terindikasi Golkar tidak mencapai target perolehan suara di pileg. Saya berpendapat, evaluasi perlu untuk menemukan kenapa target tidak tercapai," kata Akbar Tandjung, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (13/4).

BACA JUGA: Antisipasi Kebocoran Kunci Jawaban UN

Pemikiran yang sama lanjut Akbar, juga disuarakan sejumlah DPP Partai Golkar kepada Dewan Pertimbangan DPP Golkar. "DPP juga mengisyaratkan ke saya selaku ketua dewan pertimbangan agar itu juga dilakukan," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Dikatakannya, kalau alasan kenapa target pileg 2014 tidak tercapai dan itu masuk akal, tentu fakta tersebut akan diterima. "Kalau alasannya tidak masuk akal, tentu ditolak," tegas Akbar Tandjung.

BACA JUGA: Diduetkan Jokowi, JK Berpotensi Jadi The Real President

Selain itu, mantan Ketua DPR itu menegaskan, kalau diberi kesempatan menjadi cawapres pasti akan ada dukungan dari internal Partai Golkar.

"Saya yakin, kalau diberi kesempatan jadi cawapres, pasti ada dukungan dari internal Golkar. Anggapan bahwa saya akan jalan sendiri sebagai cawapres, itu tidak seluruhnya benar. Pasti ada dukungan dari Golkar," jelasnya.

BACA JUGA: Ca‎k Imin Diusulkan Jadi Cawapres

Menjawab pertanyaan wartawan, terkait masa jabatan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang saat ini berlaku hingga 6 tahun?, Akbar menjelaskan periodesasi kepengurusan Golkar harus mengacu ke AD ART yakni lima tahunan.

"Kalau soal masa jabatan, rujukannya harus ke AD dan ART. Itu harus dipatuhi," ungkap Akbar Tandjung.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta UN Siapkan Air Putih Berkah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler