jpnn.com - JAKARTA - Panggung politik tidak mengenal harga mati karena tingkat dinamika politik sangat tinggi. Begitu juga dengan keputusan politik Rapimnas Partai Golkar yang sudah menetapkan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden, menurut Akbar Tandjung, itu juga tidak bisa berlaku mutlak.
"Soal harga pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang disebut-sebut harga mati, itu tidak begitu. Ini kan politik, pasti ada perubahan. Berpolitik tidak boleh mutlak-mutlakan begitu," kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, di Jakarta, Selasa, (17/9).
BACA JUGA: Cakra Khan Enggan Pacari Artis
Apalagi kalau memang elektabilitasnya tidak membaik. Menurut Akbar Tandjung, partai tentunya perlu memikirkan cara terbaik agar Golkar tidak kehilangan kesempatan dalam Pemilu 2014.
Demikian juga halnya dengan rencana Rapimnas Partai Golkar Oktober mendatang. "Kalau ada keinginan atau hal-hal baru dari DPD I dan II Golkar dalam Rapimnas besok dan itu direspon dalam forum Rapimnas, itu wajar saja karena mereka itu yang akan jalankan semua keputusan Golkar. Mereka yang akan merasakan semua," tegas mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Polisi: Semua Saksi Bisa Jadi Tersangka
Lebih lanjut Akbar menyarankan agar pelaksanaan keputusan Rapimnas terkait penetapan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie jadi calon presiden dari Partai Golkar perlu dievaluasi karena ada indikasi pelaksanaannya tidak maksimal.
"Yang dievaluasi menyeluruh itu sisi pelaksanaan keputusannya. Saya masih sering ke daerah-daerah untuk memberikan dukungan terhadap peserta Pilkada dari Partai Golkar dan urusan HMI. Ada juga pertanyaan, bagaimana dengan capres Golkar yang tidak membaik elektabilitasnya. Ada beberapa daerah yang mempertanyakan itu," ungkap Akbar.
BACA JUGA: KPK Garap Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag
Menurut mantan Ketua DPR itu, daerah sangat berharap adanya perhatian yang besar dan aspirasi mereka serta harapannya diperhatikan oleh DPP Golkar karena mereka berkomitmen tinggi untuk memenangkan Pemilu legislatif.
Terakhir dikatakannya, kalau hingga Desember 2013 elektabilitas capres Partai Golkar tidak membaik, harus ada upaya lain untuk menyelamatatkan Golkar. "Saya pikir dengan elektabilitas sekitar 15 persen saja, itu prosentase capresnya sudah cukup memadai. Kalau tidak tercapai, saran saya tentu konvensi. Kalau tidak, maka modal dasar Golkar menghadapi Pemilu 2014 tentu diangka perolehan suara Pemilu di 2009 yakni hanya 14,5 persen," imbuh Akbar Tandjung. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menakertrans Bantah Ada Dualisme Penanganan TKI di Arab Saudi
Redaktur : Tim Redaksi