jpnn.com, ROHUL - Kapolres Rokan Hulu (Rohul) AKBP Budi Setiono turun langsung bersama anak buahnya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di areal seluas 20 hektare, di Desa Puah Kecamatan Bonai Darussalam.
Petugas membutuhkan waktu empat hari memadamkan Karhutla itu, karena lokasinya adalah lahan gambut dengan kedalaman 10 meter.
BACA JUGA: Polisi dan Tim Gabungan Hadapi Kesulitan Ini saat Padamkan Karhutla di Pekanbaru
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono mengatakan dirinya dan puluhan anak buahnya bersama TNI dan BPBD masih di lokasi melakukan pendinginan.
"Sudah padam Rabu 21 Juni 2023 kemarin. Tetapi kami masih di lokasi untuk melakukan pendinginan. Kami akan tetap di lokasi sampai benar-benar asap hilang. Luas lahan yang terbakar sekitar 20 hektare,” ujar Budi kepada JPNN.com Kamis (22/6).
BACA JUGA: Beginilah Situasi Terkini Karhutla di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil
Budi menjelaskan kebakaran di Pauh terjadi sejak Minggu (18/6) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu titik api pertama berasal dari Desa Pangkalan Ribut Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis dan Desa Buluh Apuh Kecamatan Pinggir.
BACA JUGA: Pria di Bekasi Pesan Wanita Open BO, Lalu Dibacok Sebelum Begituan
"Kemudian api tersebut menjalar atau merambat ke lahan milik Holit Sihombing di Desa Pauh Kecamatan Bonai Darussalam, Rohul. Setelah mendapat info kebakaran lahan, saya dan Kapolsek Bonai langsung ke lokasi bersama anggota," kata Budi.
Selama 4 hari, Budi mengaku tidak pulang untuk melakukan pemadaman api. Dia tak ingin api berlarut-larut dan menimbulkan kabut asap serta mencegah penjalaran.
"Memang agak sulit memadamkannya, sebab lahan yang terbakar jenis gambut kering dalamnya sekitar 10 meter," beber Budi.
Dalam upaya pemadaman, tim membawa sejumlah alat. Beberapa alat itu berupa 2 mesin mini tohatsu, 15 mesin mini striker, selang 35 gulung, nozel 12 buah, bahkan 2 alat berat ikut didatangkan.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Riau guna melakukan watet bombing atau bom air dengan menggunakan 2 helikopter," jelas Budi.
Tim juga melakukan upaya pemutusan jalur api dengan cara membuat kanal bloking berupa parit sepanjang 721 meter. Tujuannya agar api tidak menjalar ke wilayah lainnya di Rohul.
"Hingga pagi ini kami masih melakukan pendinginan secara maksimal di lahan yang sudah terbakar. Kendalanya ada, seperti cuaca sangat panas dan angin kencang, jaringan atau signal kurang mendukung sehingga tidak terpantau oleh Dasboard Lancang Kuning (DLK)," tutur Budi. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito