jpnn.com, JAKARTA - AKBP. dr. Huntal Napoleon, Sp BP-RE, Subsp LBL (K), FIHFAA, FRSPH melakukan peluncurkan Proyek Proyek Burn Center RS Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri. Hal itu sebagai strategi pelayanan kesehatan masyarakat di Jakarta.
Proyek ini dalam rangka peningkatan kapasitas pelayanan dan fasilitas di RS Bhayangkara.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Pasien Luka Bakar yang Tak Mampu, Begini
Peluncuran oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri Brigjen Pol dr. Prima Heru Yulihartono, M.Kes., M.H bersama para PJU Rumkit Kabag dan Kabid itu berlangsung pada Rabu (25/9/2024).
Selain itu, hadir mentor KBP Dr dr Semuel, MH, SpOG (K) , SH, Ketua Staf Medik, Kalak ruangan dan Ka Instalasi Rumkit.
BACA JUGA: Pusdokkes Polri Keluarkan Terobosan, Pemeriksaan DNA Bisa di RS Bhayangkara Polda
“Dalam rangka proses pelatihan kepemimpinan nasional, kami melaksanakan proyek perubahan. Untuk mengajukan sebuah ide besar yang bersifat inovatif, strategi dan kebaruan,” kata dr. Huntal melalui siaran pers di RS Bhayangkara, Jakarta Timur, Senin (30/9/2024).
Dia menyebut Burn Center masih sangat penting karena di DKI Jakarta ini baru sedikit rumah sakit yang memiliki fasilitas ini, yaitu RS Pusat Pertamina RSCM dan RSPAD.
Selain itu, kata dia, rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas Burn Center, pasien luka bakar dirawat di ICU/ruang isolasi yang masih memungkinkan terkontaminasi dan infeksi saat transpor atau terpapar pasien infeksi lainnya.
“Pelayanan Burn Center ini sangat diperlukan, terutama di wilayah Jakarta Timur. Sebab, sampai sekarang belum ada fasilitas ini bagi masyarakat Jakarta Timur,” ujar dr. Huntal.
Jadi, menurut Ketua Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Timur, pelayanan Burn Center ini sebagai suatu kebutuhan masyarakat di Jakarta Timur dan seluruh DKI Jakarta.
Selain itu juga, karena meningkatnya kejadian kebakaran karena gas , listrik dan ledakan lainnya. Berakibat meningkatnya angka kematian pasien, angka kesakitan/morbilitas, angka kecacatan dan juga waktu perawatan yang memanjang.
Oleh karena itu, para pasien memerlukan pelayanan yang komprehensif bersama dengan multi disiplin dokter spesialis di dalam Burn Center yaitu spesialis Anestesi KIC, Spesialis Paru, Penyakit Dalam, Jantung, Anak, Mata, Kedokteran Fisik & Rehabilitasi serta Spesialis lainnya.
Dia menjelaskan Burn Center ini rencananya akan dibangun pada gedung IGD lantai 4, yang saat ini masih dalam proses.
“Tentu di situ sudah kami lakukan desain konstruksi dan fasilitas penunjang sesuai standar Burn Center Internasional," ujar dr. Huntal.
Menjawab pertanyaan, bagaimana pelayanan ini bisa mampu dalam pelayanan pasien semaksimal mungkin, dr. Huntal menjelaskan fasilitas Burn Center akan ada 4 bed kamar ICU luka bakar, 8 bed kamar biasa, kamar operasi serta ruang perawatan luka dan fasilitas rehabilitasi medik di dalam fasilitas tersebut.
Dia berharap pasca seluruh tindakan pasien sehat dan tidak ada hambatan fungsi kembali bekerja dan aktivitas.
“Seluruh pelayanan dilakukan dalam satu ruang tertutup secara cepat, tepat dan efisien , pasien tidak perlu lagi transport untuk pemeriksaan atau tindakan di luar ruangan,” lanjut dr. Huntal.
Menurut dia, RS Bhayangkara Tk. I Pusdokkes Polri terus meningkatkan kemampuan pelayanannya, dan komitmen pelayanan luka bakar dengan melaksanakan sosialisasi , pelatihan dan webinar luka bakar secara kontinu bagi dokter dan tenaga kesehatan di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya dengan narasumber ahll luka bakar nasional dan internasional .
Dia berharap pelayanan ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat DKI Jakarta sebagai bagian yang terintegrasi dari seluruh pelayanan kesehatan di DKI Jakarta terutama di Jakarta Timur.
RS Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri sebagai rujukan nasional RS Bhayangkara seluruh Indonesia serta juga sebagai RS tipe A rujukan RS di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya.
“Terima kasih kami ucapkan. Semoga kami dapat melayani dengan lebih baik, jika Burn Center ini terlaksana, kami berharap pasien luka bakar bisa tertangani dengan lebih baik,” ujar dr. Huntal, dokter spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Subspesialis Luka Bakar dan Luka Konsultan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari