jpnn.com, JAKARTA - Beberapa peritel yang sempat menutup gerainya, rupanya, masih cukup ekspansif. Keputusan menutup gerai tersebut diikuti dengan investasi baru.
Misalnya, relokasi atau membuka cabang gerai baru di kota lain.
BACA JUGA: Pemerintah Harapkan Investasi Pacu Pertumbuhan Ekonomi
PT Matahari Department Store Tbk misalnya. Dua gerai, yakni di Mal Taman Anggrek, Jakarta, dan di Lombok City Center, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan ditutup pada Desember 2017.
Penutupan tersebut dilakukan lantaran emiten berkode LPPF itu tidak memperpanjang kontrak sewa di dua lokasi tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Investasikan Tapera ke Reksa Dana
Sebelumnya, Matahari juga menutup gerai di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai, Jakarta.
CEO & Vice President Director Matahari Richard Gibson mengungkapkan, pada akhir tahun ini jumlah gerai Matahari akan berjumlah 155.
BACA JUGA: Yakinlah, Ekonomi Kepri Membaik Akhir Tahun Ini
Meski ada yang ditutup, Matahari akan membuka gerai department store yang baru.
Gerai baru yang dibuka, antara lain, di Lahat dan Baturaja, Sumatera Selatan, serta satu gerai Nevada di Pakuwon Mall Surabaya.
”Dua gerai department store akan dibuka di kota-kota yang baru bagi kami,” ujar Richard.
Dengan membuka gerai baru, perseroan dapat mengatasi tantangan industri ritel yang saat ini banyak disebut sedang lesu.
Pada kuartal III LPPF meraup pendapatan Rp 7,55 triliun.
Angka tersebut tumbuh tipis bila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,52 triliun.
Dengan same store sales growth (SSSG) yang turun 2,7 persen, laba bersih LPPF ikut turun menjadi Rp 1,5 triliun.
Capaian tersebut turun 6 persen secara year-on-year (yoy). (rin/c10/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Jual Potensi Daerah ke Luar Negeri Lewat RDM di Bintan
Redaktur & Reporter : Ragil