jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan menjalani operasi membran sel, akhir pekan ini.
Tindakan tersebut perlu dilakukan lantaran penyembuhan perkembangan kedua mata sepupu Anies Baswedan itu tidak kunjung mengalami perkembangan.
BACA JUGA: Pangi Syarwi Chaniago: Ketua KPK Juga Bisa Tersandera Kasus e-KTP
Bahkan beberapa hari belakangan tim dokter melaporkan pertumbuhan selaput kornea stagnan.
Ketika Jawa Pos menghubungi Taufik Baswedan kemarin (16/5), kakak kandung Novel Baswedan tersebut menyampaikan bahwa adiknya sudah siap naik meja operasi.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: KPK Mau Menakut-nakuti Saya?
”Kemungkinan Jumat atau Kamis operasi,” ungkap dia. Sejauh ini, sudah dilaksanakan pengecekan darah, pengecekan tekanan mata, pemeriksaan jantung, serta rontgen untuk memastikan kondisi penyidik yang akrab dipanggil Novel itu.
Menurut Taufik, operasi membran sel akan dilakukan dengan memasang plasenta bayi pada kedua mata Novel.
BACA JUGA: Ada Peradangan di Kornea Mata Novel Baswedan
Tujuannya tidak lain guna merangsang pertumbuhan sel mata yang rusak akibat terpapar cairan asam sulfat.
Senada, Juru Bicara KPK Febri Diansyah pun menyebutkan bahwa instansinya menerima laporan rencana operasi membran sel tersebut. ”Dokter mempertimbangkan melakukan operasi,” ujarnya.
Pertimbangan itu muncul setelah dokter melakukan sejumlah tindakan medis selama 34 hari. Sejak kali pertama Novel berada di Singapura pada Rabu (12/4) sampai kemarin.
”Selasa dini hari, sekitar pukul 01.15 dilakukan pengambilan foto thorax (rontgen),” ungkap Febri. Sebelumnya, juga sudah dilakukan pengecekan kornea. Itu merupakan bagian persiapan operasi membran sel yang akan dilakukan.
Operasi membran sel memang dilakukan guna mempercepat pemulihan kedua mata Novel yang terpapar cairan asam sulfat. Namun, bukan berarti operasi tersebut tanpa efek samping pasca operasi.
”Dalam beberapa minggu akan mengalami pandangan yang sangat kabur,” kata Febri. Keterangan tersebut dia terima berdasar laporan dari tim dokter yang menangani Novel di Singapura.
Mengingat hasil oberservasi terakhir terhadap Novel kurang baik, operasi tersebut harus segera dilakukan. Febri mengungkapkan, masih terjadi peradangan pada bagian kornea mata kanan. Sedangkan pada mata kiri, pertumbuhan pembuluh darahnya lambat.
Beruntung, pasca diberi obat tekanan mata yang terdampak paparan asam sulfat paling parah itu kembali normal. ”Ke depan akan terus kami kontrol,” jelasnya.
Mantan aktivis dan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) memastikan bahwa KPK tidak akan lepas tanggung jawab terhadap kondisi Novel. Karena itu, pengobatan yang dilakukan di Singapura terus dipantau.
”Dan tim (KPK) ditugaskan di Singapura untuk mendampingi,” kata dia tegas. Sejalan dengan itu, pihaknya juga terus mengawal perkembangan penyelidikan oleh Polri.
Sampai hari ke-35 pasca insiden penyiraman cairan asam sulfat kepada Novel, belum ada perkembangan signifikan. Polri masih kesulitan mengungkap dan menangkap pelaku. Untuk itu, KPK bakal berkoordinasi lebih intens dengan mereka. Termasuk di antaranya dorongan untuk membentuk tim independen.
”Kami perlu koordinasi dan bicara lebih lanjut dengan Polri yang sedang melakukan tugas,” ucap dia.
KPK juga meminta Polri fokus mencari pelaku, bukan malah sibuk mencari sumber-sumber informasi yang diberikan oleh Novel dan keluarganya. Misalnya foto orang asing yang berkeliaran di sekitar rumah penyidik KPK asal Semarang tersebut.
”Kami harapkan tentu saja bukan dari mana foto tersebut berasal. Tapi, tetap fokus kepada pelaku yang melakukan penyerangan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam mengungkap kasus Novel. Dia menyatakan, berbagai metode digunakan.
Metode pengumpulan fakta di lapangan hingga orang-orang berkasus dan yang pernah ditangani Novel. ”Orang-orang yang pernah berkasus dan kebetulan ditangani Pak Novel, kami bakal periksa,” ujarnya.
Itu termasuk kasus yang sudah ditangani maupun tengah ditangani oleh Novel. ”Nanti kami akan mintai keterangan di situ. Ada kasus apa saja di situ,” jelas Argo.
Dia menyebutkan, pemeriksaan tersebut berlaku untuk orang yang sudah divonis atau sedang dalam penyidikan. ”Tentunya ada juga yang sakit hati,” tambah dia. Polda Metro Jaya bakal memeriksa seluruhnya.
Karena itu, sambung Argo, Polda Metro Jaya mendata kasus yang pernah dan tengah ditangani Novel. Pihaknya berjanji akan melakukan itu secepatnya.
Dia pun menegaskan bahwa, instansinya masih sanggup memangani kasus Novel. Mengingat pergerakan mereka juga di bawah kontrol Mabes Polri.
”Semua satu komando dari Pak Tito. Sekali lagi, kami masih sanggup untuk menangani kasus ini,” tegasnya. (sam/syn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Ambil Alih Korupsi Pengadaan Kapal Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi