Akhir Tahun, Kredit Melonjak

Senin, 27 Desember 2010 – 04:59 WIB

JAKARTA - Perbankan Nasional menunjukkan tren penyaluran kredit yang meningkat menjelang akhir 2010Selama pekan ketiga Desember 2010, kredit naik Rp 7,22 triliun menjadi Rp 1.708,15 triliun

BACA JUGA: Kadin Yakin Ekonomi 2011 Bisa Tumbuh 7%

”Peningkatan tersebut bersumber dari kenaikan kredit rupiah sebesar Rp 4,04 triliun dan kredit valas Rp 3,18 triliun,” kata Difif A Johansyah, kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) di Jakarta, pekan lalu.

Dia menambahkan, selama 2010 atau year to date (ytd) kredit telah meningkat Rp 277,95 persen (19,43 persen) dan secara year on year (yoy) naik Rp 316,73 triliun (22,76 persen)
”Pada pekan ketiga Desember 2010, kredit rupiah naik pada semua kelompok bank dengan kenaikan yang cukup merata pada empat kelompok bank (di bawah Rp 1 triliun, Red), kecuali pada kelompok bank swasta yang naik Rp 2,28 triliun,” tukasnya.

Sementara itu, peningkatan kredit valas bersumber dari naiknya kredit pada empat kelompok bank (Swasta, KCBA, Campuran dan BPD) yang cukup merata, tertinggi pada kelompok KCBA (Rp 1,09 triliun)

BACA JUGA: Target Lifting 970 Bph Optimis Tercapai

Sedangkan kelompok bank persero mengalami penurunan sebesar Rp 0,15 triliun
Dalam denominasi valas, selama pekan laporan telah terjadi kenaikan kredit valas sebesar USD 0,36 miliar, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok KCBA sebesar USD 0,12 miliar.

”Pangsa kredit valas terhadap total kredit pada kelompok KCBA dan Campuran cukup dominant, yakni masing-masing sebesar 55,51 persen dan 49,01 persen

BACA JUGA: Produksi Minyak Turun, Penerimaan Lebihi Target

Adapun pemberi kredit valas terkecil dibandingkan total kredit yang disalurkan terdapat pada kelompok BPD, hanya 0,73 persen,” jelas Difi.

Peningkatan penyalutan kredit tak disertai dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan nasionalDPK turun tipis yakni sebesar Rp 1,94 triliun menjadi Rp 2.217,27 triliun”Penurunan tersebut disebabkan turunnya DPK valas sebesar Rp 9,32 trilun, sedangkan DPK rupiah naik Rp 7,38 triliunDengan perkembangan tersebut, secara ytd DPK telah meningkat Rp 246,82T (12,53 persen) atau secara yoy sebesar Rp 312,52 triliun (16,41 persen),” jelasnya.

Pada pekan ketiga Desember 2010, spread suku bunga domestik dan valas cenderung stabilSpread suku bunga rupiah stabil di kisaran 5,44 persen, sementara spread suku bunga valas hanya naik tipis satu basis point dari 3,98 persen menjadi 3,99 persen”Pada pekan laporan, suku bunga kredit efektif (rupiah dan valas, Red) industri cukup bervariasiSuku bunga kredit rupiah cenderung turun kecuali KMK rupiah efektif yang naik 2 bpsSebaliknya, suku bunga kredit valas cenderung naik, kecuali KK rupiah efektif yang turun 21 bps,” pungkasnya

Jika dilihat per kelompok bank, perubahan suku bunga kredit pada kelompok bank domestik (Persero, Swasta dan BPD) cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kelompok bank asing (KCBA dan Campuran)Bahkan kelompok bank Persero tidak melakukan perubahan baik pada suku bunga rupiah maupun valasPada kelompok bank domestik lainnya seperti swasta dan BPD, perubahan lebih banyak dilakukkan untuk suku bunga kredit rupiah(snd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Aman, Impor Beras Thailand


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler