JAKARATA - Pemerintah optimis bisa mencapai target minyak siap jual (lifting) pada 2011 mendatang sebesar 970 ribu barel per hari (bph)Kejadian-kejadian yang menyebabkan turunnya produksi minyak pada tahun 2010 ini akan menjadi perhatian pemerintah bersama KKKS agar tidak kembali terjadi pada tahun mendatang.
‘’Kita optimis bisa mencapai target tersebut
BACA JUGA: Produksi Minyak Turun, Penerimaan Lebihi Target
Kita ambil pelajaran dari kendala-kendala yang ada di sektor hilir migas pada tahun ini agar tidak terjadi lagi pada tahun mendatang,’’ ucap Kepala BP Migas R Priyono dalam jumpa pers tentang presentase akhir tahun di gedung BP Migas, Jakarta, Kamis (23/12).Dikatakan Priyono, upaya yang dilakukan agar target itu tercapai, pihaknya bersama KKKS sudah berkomitmen untuk mengurangi unplanned shutdown, seperti mengatasi kemungkinan terjadinya kebocoran pipa, kebakaran dan kejadian lainnya
‘’Ke depan kita akan meningkatkan kehandalan operasi peralatan produksi dan kelistrikan, melalui peningkatan preventive maintenance dan peningkatan risk manajemen. Kemudian menigkatkan kelancaran dan efisiensi operasi, melalui kordinasi untuk optimasi pemanfaatan fasilitas produksi serta perencanaan dan pengawasan yang lebih matang,’’ terangnya.
Disebutkan Priyono, untuk mencapai target lifting tahun depan, pemerintah masih mengandalkan produksi PT Chevron Pasifik Indonesia (PT CPI)
BACA JUGA: Stok Aman, Impor Beras Thailand
Perusahaan minyak asal America tersebut ditargetkan bisa memproduksi minyak sebesar 370 ribu bph.‘’Dari total 970 ribu bph target lifting minyak dalam APBN 2011 mendatang, 370 ribu bph berasal dari PT Chevron
BACA JUGA: Target Produksi Minyak tak Tercapai
Anak perusahaan PT Pertamina tersebut ditargetkan dapat menyumbang sebesar 132 bphKemudian menyusul Total Indonesia E&P sebesar 94 bph,’’ terangnya(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenakertrans Sepakat Gandeng PU
Redaktur : Tim Redaksi