BACA JUGA: Kalau Patroli Biasanya Pulang
"Sekitar 20 menit yang lalu, saya mendapatkan informasi bahwa tiga saudara kita petugas DKP sudah di bawah perlindungan Konsulat Jenderal Indonesia di Johor
Marty menegaskan, bebasnya tiga PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Batam yang ditahan polisi Diraja Malaysia tidak lepas dari upaya diplomatik yang dilakukan
BACA JUGA: KNPI: Pemerintah Harus Tegas Hadapi Malaysia
"Upaya diplomatik sepanjang hari kemarin telah membuahkan hasilBACA JUGA: Ancam Sweeping Warga Malaysia
Dalam kesempatan itu Marty juga membantah jika dilepasnya tiga aparat negara Indonesia oleh aparat Diraja Malaysia karena dibarter dengan tujuh pencuri ikan di laut perairan Indonesia yang kini ditahan di Batam"Petugas DKP itu tidak diperiksa, tetapi dimintai keteranganSementara, tujuh nelayan Malaysia itu diperiksa oleh aparat hukum, dan setelah diperiksa kemudian dideportasi," ujarnya
Menurut Marty, pertukaran seperti ini bukan barter, melainkan sebuah sinergi"Yang ada, adalah proses yang saling menghormati," ujarnya diplomatis.
Mengenai masih belum jelasnya wilayah perbatasan perairan Indonesia dengan Malaysia, Marty menegaskan bahwa pada prinsipnya Indonesia siap berunding dengan Malaysi kapa saja."Tetapi, sejauh ini Malaysia yang belum siapKarena mereka belum menuntaskan batas perundingan dengan Singapura, yang memang bersinggungan dengan wilayah Indonesia," ujar Marty.
Terkait dengan nota protes dari pemerintah Indonesia, Marty justru melunakMalah, ia mengaku belum mengetahui soal itu"Karena yang terpenting, dalam suasana ramadhan, kita menunjukkan kebenaran, argumentasi bisa disampaikan secara terukur tanpa harus kehilangan makna argumentasi," ujar Marty menjelaskan.
Dibebaskannya tiga tahanan DKP oleh polisi diraja Malaysia dibenarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel MuhammadMenurut Fadel, ketiga aparatnya sudah kembali ke tanah air sejak pukul 10.00 WIB tadi"Saya sudah kecewa, menyampaikan hal ini kepada Dubes maupun aparat di MalaysiaAkhirnya, tadi malam berita acaranya dibuat dan ketiganya dilepaskanPagi ini ketiga aparat DKP sudah berada di tanah air, dan besok pagi sudah menjalankan tugasnya seperti biasa," Fadel menegaskan.
Fadel mengaku sangat kecewa terhadap peristiwa itu, apalagi peristiwa ini bukan kali pertamanya"Ini sudah yang ke sepuluh kalinya," ujarnya
Untuk itu, Fadel mengusulkan agar dipikirkan pola baru dalam kerja sama pengaturan pengamanan di IndonesiaFadel juga menegaskan, tidak keberatan jika kapal-kapal milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dioperasikan oleh TNI AL"Usulan itu akan kami kajiDan KKP hanya mengurus masalah ekonomiSementara masalah keamanan, ada di tangan aparat keamanan," kata Fadel.
Selama ini, lanjut Fadel, KKP memang memiliki keterbatasan anggaran namun memiliki peralatan yang cukup lengkapMeski begitu, Fadel mempersilakan jika kemudian kapal-kapal itu nantinya dioperasikan oleh aparat Keamanan"Menurut saya, sebaiknya yang mengatur perairan perbatasan itu memang aparat keamananKarena itu, jika tadi ada yang mengusulkan agar kapal-kapal KKP dikerjasamakan dengan TNI AL, saya mengatakan silakan saja," terang Fadel.(rm/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Gelar Rakor Kamla
Redaktur : Tim Redaksi