NONGSA - Menyikapi perkembangan insiden tiga anggota Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemko Batam yang ditahan oleh Police Marine Di Raja Malaysia (PMDRM), Jumat pekan laluPolda Kepri bersama instansi kelautan terkait seperti TNI AL, DKP, menggelar rapat koordinasi keamanan laut (rakor kamla), di Mapolda Kepri, Senin (16/8).
Kapolda Kepri, Brigjen Pudji Hartanto seusai menggelar rakor kamla itu kepada wartawan menyebutkan, tujuan rakor tersebut untuk memastikan kembali tempat kejadian perkara (TKP) yang menyebabkan insiden penyanderaan itu terjadi
BACA JUGA: RI-Malaysia Tukar Tahanan
Hal ini ujar Kapolda penting, guna menghitung kembali kepastian titik koordinat dimana sebenarnya peristiwa itu terjadi.Selain itu, rakor kamla diadakan untuk menyatukan persepsi antar instansi terkait
BACA JUGA: Protesnya Cuma Lisan, Diplomatiknya Ragu?
"Sebab informasi sekecil apapun yang kita dapat, akan kita laporkan ke atasan di pusat
Namun yang pasti, rakor kamla ini kata alumni Akpol 1983 itu untuk mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari
BACA JUGA: Malaysia Isyaratkan 3 WNI Segera Dibebaskan
Pasalnya Provinsi Kepri yang notabene langsung berbatasan dengan negara tetangga memang rawan terjadi insiden bentrok di laut."Ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait di Kepri untu terus meningkatkan koordinasi khususnya saat menjalankan tugas di perairan," ujar Pudji.
Selain dihadiri para pejabat tinggi Polda Kepri dan TNI AL Kepri, dalam rakor kamla juga tampak Kapten Kapal patroli Dolphine 015 milik Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Kelautan dan Perikanan (PPSKP), Hermanto.(cr3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bila Perlu RI Tarik Dubes atau Usir Dubes Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi