jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Terkuak sudah misteri penembakan pemimpin redaksi Fokus Lampung, Beni Faisal Minggu (25/1) silam. Komplotan pelaku yang menembak Beni hingga tewas itu ternyata adalah komplotan spesialis pencurian disertai kekerasan. Keempat pelaku tersebut akhirnya dibekuk Satreskrim Polres Bandarlampung. Satu di antaranya adalah ditembak mati.
Dia adalah Rafli Irawan alias salim, 19. Warga Desa Tebing, Kecamatan Melinting, Kabupaten Melinting itu tewas dengan dua luka peluru tembus.
BACA JUGA: Baru Pulang dari Arab Saudi, Ditusuk Suami Hingga Tewas
Kapolresta Bandarlampung Kombespol Dwi Irianto mengatakan, Rafli terpaksa di tembak mati oleh petugas karena saat dilakukan penangkapan melawan aktif. “Tersangka kami lumpuhkan karena berusaha melarikan diri dengan mencoba melawan petugas,” ujarnya. Dwi menuturkan, tersangka dilumpuhkan saat ditangkap kampungnya Jumat (30/1) kemarin sekitar pukul 03.00.
Menurutya, awal penangkapan tersebut bermula petugas menangkap Fauzi, 24; Rahmat, 18; M. Fajar, 19. Mereka ditangkap karena telah menjadi buronan Polisi. Setelah dikembangkan, polisi juga mengamankan dua orang yakni bernama M. Syukur, 30; dan Jamhuri, 31. ”Saat ini keduanya masih berkapasitas sebagai saksi,” katanya.
BACA JUGA: Astaga.. Digilir Tiga Pemuda, PSK Ditemukan Tanpa Busana
Dari penangkapan tersebut, berdasar penyelidikan polisi, kepada petugas mereka mengaku bahwa mereka mengetahui keberadaan salah satu tersangka yang diduga terlibat penembakan Beni di Perumnas Waykandis, Tanjung Senang beberapa waktu silam.
Kemudian, imbuh Dwi, petugas melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap Rafli. Tapi karena saat ditangkap Rafli melakukan perlawan aktif dan berusaha meloloskan diri, maka polisi terpaksa melumpuhkannya.
BACA JUGA: Waduh! Guru SD Gagahi Muridnya Tiga Kali di WC Sekolah
“Dari tangan tersangka, polisi mendapati sepucuk senjata api jenis rakitan, berikut tiga amunisi peluru, dan satu kunci letter dan satu unit ponsel tersangka,” terangnya
Kemudian Dwi menuturkan, Rafli berperan sebagai pembawa sepeda motor saat melakukan aksi pencurian.Tapi dia bukan eksekutor melainkan yang bawa motor membonceng eksekutor.
Disinggung dengan terkait kepemilikan Senpi yang di dapat dari tersangka, apakah ada kemiripan jenis amunisi peluru yang di angkat dari tubuh beni faisal (korban red). Dwi belum bisa menjelaskan lebih jauh, karena kasus ini masih kita dalami.” Saya belum bisa pastikan, harus kita periksa dahulu,” tukasnya. (radarlampung/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Ini Kepergok Orang Tua saat Menggerayangi Korbannya
Redaktur : Tim Redaksi