Waduh! Guru SD Gagahi Muridnya Tiga Kali di WC Sekolah

Sabtu, 31 Januari 2015 – 01:09 WIB

jpnn.com - SIMEULUE - Seorang guru honorer bidang studi agama di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Salang, berinisial Ajr (49),  meringkuk dalam sel Polres Simeulue, karena diduga menggarap muridnya yang duduk di kelas V.

Pelaku berperawakan tegap dan telah beruban itu  telah menggagahi FEL (13) yang bertubuh bongsor sebanyak 3 kali. Setiap melakukan perbuatan bejatnya itu, sang guru memberikan uang kepada korban sebanyak Rp 20.000.

BACA JUGA: Remaja Ini Kepergok Orang Tua saat Menggerayangi Korbannya

Ajr melakukan perbuatannya itu sejak November 2014. Kemudian Desember 2014 dan terakhir 14 Januari 2015 di WC sekolah  tempat dia mengajar dan tempat belajar FEL, sekitar pukul 10:00 WIB.

Begitu mendaptkan uang Rp 20.000 dari pelaku, FEL memamerkan kepada murid yang lain. Hal inilah yang menjadi pemicu kebejatan si oknum guru itu terkuak dan diketahui para guru lain.

BACA JUGA: Tentara Gadungan Tipu 3 Perempuan

Setelah mendapat keterangan dari FEL, langsung dilakukan interogasi. Keluarga sempat melakukan upaya perdamaian, namun tercium pihak berwajib, karena korbannya anak masih di bawa umur. Ajr langsung ditangkap, Kamis (29/1).

Kasatreskrim Polres Simeulue, Ipda Irwansyah, ditemui Rakyat Aceh (grup JPNN), Jumat (30/1) menjelaskan pelaku sudah ditangkap. "Pelakunya sudah kita tangkap, dan dia mengaku  telah menggagahi muridnya sebanyak 3 kali, sejak tahun lalu," kata Irwansyah.

BACA JUGA: Pulang dari Spanyol, Dibius Lalu Dibuang, Rp 52 Juta Melayang

Hasil visum, terbukti alat vital FEL telah mengalami kelainan dan robek akibat benda tumpul. Korban sendiri diketahui trauma serta saat ini dalam perlindungan, pengawasan Polres Simeulue, pelaku terancam sanksi hukuman penjara 15 tahun.

Terkait dengan kebejatan guru itu, mendapat reaksi keras dan marah dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, Raduin S.Pd, yang dihubungi Rakyat Aceh, Jumat (30/1).

"Saya sangat malu, seorang guru memiliki moral yang bejat dan tidak memiliki jiwa seorang  pendidik. Saya serahkan semuanya kepada hukum, bila nantinya terbukti saya minta kepegawaian memecatnya dari pegawai honor," kata Raduin dengan intonasi tinggi. (ahi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Aksi Perampokan Sadis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler