jpnn.com - MOSKOW - Sebanyak 11 ribu penduduk Rusia akhirnya bisa kembali ke rumahnya. Mereka adalah para pelancong yang menikmati liburan di Mesir. Karena jatuhnya pesawat Metrojet KGL9268 milik maskapai Kogalymavia Sabtu (31/10) di Sinai, mereka harus tinggal lebih lama di Mesir.
Ya, pemerintah Rusia menghentikan penerbangan antar kedua negara untuk sementara sejak Jumat (6/11). Kemarin (8/11) mereka akhirnya dievakuasi.
BACA JUGA: Pesawat itu Memang Jatuh karena Dibom
''Selama 24 jam terakhir, sekitar 11 ribu orang telah diterbangkan. Hari ini (kemarin, Red) adalah hari yang sibuk,'' ujar Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich di Bandara Vnukovo.
Dia menegaskan, ada lebih banyak turis Rusia lagi yang diterbangkan dari Mesir dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Rusia telah mengirimkan para pakar untuk menginspeksi bandara-bandara di Mesir.
BACA JUGA: Lukisan Pablo Picasso Dilepas dengan Harga Superfantastis
Mereka ditugaskan untuk melihat apakah dibutuhkan personel keamanan dari Rusia untuk mengamankan bandara atau tidak.
Berdasar pernyataan Rusia, ada 80 ribu penduduknya yang tengah berada di Mesir. Mayoritas berada di Sharm el-Sheikh dan Hurghada. Sebelumnya, pemerintah Inggris juga memulangkan penduduknya yang tengah berlibur di Mesir.
BACA JUGA: Sejarah! Presiden Tiongkok dan Taiwan Bertemu
Sama seperti pemerintah Inggris, penduduk Rusia yang dipulangkan itu tidak membawa barang bawaan mereka. Barang-barang mereka akan diterbangkan secara terpisah. Pesawat Il-76 milik Kementerian Kedaruratan Rusia telah menerbangkan sekitar 60 ton bagasi milik para turis Rusia tersebut.
Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulangkan seluruh turis Rusia itu.
Meski Rusia menampik tudingan bahwa jatuhnya pesawat Metrojet yang memakan korban 224 orang tersebut dibom, tindakan Rusia justru membenarkan bahwa burung besi itu tidak jatuh karena kesalahan teknis. Salah satu buktinya adalah penghentian rute penerbangan dari Rusia ke Mesir dan sebaliknya.
Pemerintah Rusia menyatakan, penghentian penerbangan komersial dari Mesir ke Rusia dan sebaliknya itu bukan karena faktor bom, melainkan faktor keamanan.
Sejauh ini, Moskow masih melakukan penyelidikan di lokasi jatuhnya pesawat untuk mengetahui secara pasti apa yang membuat burung besi itu terjun bebas. Pengecekan CCTV di Bandara Sharm el-Sheikh saat jatuhnya pesawat juga dilakukan pada Sabtu (7/11). (Reuters/AFP/sha/c23/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duarrrr..... Empat Bom yang Dikendalikan Melalui Ponsel Meledak Di Pattani
Redaktur : Tim Redaksi