jpnn.com, HONG KONG - Lukisan pop art Chairman Mao alias Pemimpin Mao yang sampai saat ini masih menjadi kontroversi, akhirnya akan 'pulang' ke Tiongkok.
Karya Andy Warhol yang menghidupkan Mao Zedong atau Mao Tse-tung di kanvas itu, masih dianggap sebagai salah satu bentuk hinaan. Namun sebagian lain menyebut lukisan itu sebagai bentuk apresiasi Warhol sebagai warga Amerika Serikat terhadap Negeri Panda.
BACA JUGA: Kuliah Kedokteran di Tiongkok, Rp 1 Juta Per Bulan
Nah, bulan depan lukisan berumur 45 tahun itu bakal menjadi salah satu koleksi yang dilelang Sotheby di Hong Kong. Sejak 2014, lukisan tersebut berada di Kota London, Inggris.
”Lukisan cat akrilik dan silkscreen itu diharapkan bisa laku seharga USD 15 juta (sekitar Rp 200 miliar),” kata salah seorang sumber BBC di Sotheby kemarin (17/3).
BACA JUGA: Perusahaan Tiongkok Cuekin Teguran Pemkab
Karya yang Warhol ciptakan setelah lukisan pop art Marilyn Monroe dan Elvis Presley itu menjadi salah satu favorit. Sampai saat ini, ada sekitar 200 lukisan Chairman Mao dalam berbagai ukuran dan motif yang terinspirasi lukisan Warhol.
Warhol, salah satu pelukis pop art paling tenar Negeri Paman Sam, menghidupkan lagi Chairman Mao di kanvasnya pada 1972. Saat itu hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok sedang hangat berkat lawatan mendiang Presiden Richard Nixon ke Kota Beijing.
BACA JUGA: Oalaaah...Gagal Bunuh Diri karena Kegemukan
Warhol, yang tutup usia pada 22 Februari 1987, memilih salah satu foto Mao di buku wajib komunis Little Red Book.
Jika dalam lelang 2 April itu lukisan Chairman Mao terbeli oleh warga Tiongkok, sang tokoh karismatik dalam kanvas Warhol tersebut akan benar-benar pulang.
Pada 2014, lukisan Warhol itu laku senilai USD 9,4 juta atau setara dengan Rp 125,3 miliar. Saat itu lelang berlangsung di Inggris dan lukisan apik tersebut menjadi koleksi seorang penduduk Kota London. (bbc/hep/c11/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehadiran USS Carl Vinson Bikin Tiongkok Tersinggung
Redaktur & Reporter : Adek