jpnn.com, JAKARTA - Calon wali kota Medan Akhyar Nasution menegaskan akan bersikap proporsional dan adil dalam menempatkan pejabat di pemerintahan nantinya, jika terpilih menjadi wali kota Medan.
Akhyar berjanji tidak akan melihat suku dan agama.
BACA JUGA: Akhyar Nasution, Lawan Menantu Presiden yang Dijuluki Lionel Messi
Selain itu, Akyar juga berjanji akan tetap membina kerukunan umat beragama yang ada di Kota Medan.
"Saya pasti akan bersikap proporsional dalam melihat keberagaman itu,” ujar Akhyar saat temu ramah dengan komunitas Kristen Protestas dan Katolik di Hotel Pardede, Jalan Ir H Juanda, Medan, Sabtu (3/10).
BACA JUGA: Influencer Cantik Dibakar Mantan Suami Saat Siaran Langsung di TikTok
Ia berjanji akan memperkuat keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membagun semangat toleransi di Kota Medan.
Akhyar juga menyatakan tidak mau berjanji muluk–muluk dalam membangun Medan ke depan.
BACA JUGA: Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution Sembuh dari Covid-19
Menurutnya, masa jabatan yang diemban kepala daerah terpilih hanya 3,5 tahun.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 10/2016 (pasal 201 point 7) ditegaskan jabatan Kepala daerah hasil Pilkada 2020 hanya sampai 2024.
Sebab setelah itu akan dilaksanakan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
“Karena relatif singkat, maka saya harus menyusun skala prioritas untuk pembangunan Medan ke depan,” katanya.
Menurut Akhyar, tidak realistis jika ada kandidat lain yang berjanji bisa menyelesaikan permasalahan Kota Medan dalam waktu 3,5 tahun.
“Saya tidak mau membohongi warga Medan menawarkan mimpi yang tidak masuk diakal. Saya datang menawarkan gagasan yang realistis dan dapat diterima akal sehat,” tegasnya.
Akhyar kemudian memaparkan sejumlah konsep untuk mengatasi masalah transportasi, banjir, pembangunan infrastruktur, reformasi birokasi, pelayan publik serta penguatan ekonomi kerakyatan.
Sebelumnya, perwakilan Komunitas Kristen Protestan dan Katolik CP Nainggolan menyatakan, temu ramah dengan Akhyar Nasution untuk mendengar langsung visi misi petahana tersebut jika nanti bersama pasangannya Salman Alfarisi terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota Medan.
"Sengaja mengundang Bang Akhyar Nasution untuk mendengar langsung apa yang akan dilakukannya saat terpilih nanti," ucapnya.
"Akhirnya masyarakat bisa menentukan sikap bahwa nomor satu itu adalah membuat Kota Medan aman, nomor satu itu akan membuat Kota Medan ke depan lebih baik."
CP Nainggolan didampingi perwakilan Komunitas Kristen Protestan dan Katolik lainnya antara lain, Ketua Umum Pomparan Guru Tatea Bulan ND Malau, tokoh masyarakat Rajamin Sirait, Ketua Organda Medan Jumongkas Hutagaol, dan sejumlah tokoh lain.
“Pokoknya, kami meminta Pak Akhyar bersikap adil kepada semua warga tanpa membedakan agama dan etnis. Wajib membina kerukunan umat beragama di kota ini,” kata ND Malau.
DN Malau lebih lanjut mengatakan, komunitas Kristen dan Katolik Kota Medan memberikan dukungan kepada Akhyar, karena sudah lama mengenal Plt Wali kota Medan itu sebagai sosok yang nasionalis.
Dukungan terhadap pasangan Akhyar-Salman sebelumnya juga disampaikan sejumlah ulama, ustaz dan ustazah, Asosiasi Pendeta Indonesia, Forum Komunikasi Pendeta dan berbagai kelompok masyarakat Medan lainnya.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang