jpnn.com, MEDAN - Pemuda Barisan Karo bertekad menenangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
Akhyar dinilai sangat mencintai masyarakat Karo.
BACA JUGA: Cawalkot Medan Akhyar Nasution Sosok Peduli Kaum Marjinal
Terbukti pada debat pertama pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Medan, yang digelar beberapa waktu lalu.
Akhyar tampak mengenakan kain khas suku Karo di pundaknya.
BACA JUGA: Akhyar Nasution Dinobatkan sebagai Bapak Nelayan Kota Medan
"Debat pertama Pak Akhyar mengenakan beka buluh di pundaknya. Tidak diragukan lagi cintanya terhadap masyarakat Karo. Untuk itu, kami turun gunung memenangkan Akhyar-Salman," ujar Ketua Umum DPP Pemuda Barisan Karo Jesayas Tarigan dalam keterangannya, Kamis (12/11).
Menurut Jesayas, Pemuda Barisan Karo sebelumnya juga telah menyatakan dukungan secara langsung pada Akhyar.
BACA JUGA: Akhyar Nasution Minta Dukungan Ibu-Ibu Pengajian
Tepatnya, pada peringatan HUT ke-9 Pemuda Barisan Karo, di Rumah Pemenangan Akhyar-Salman, Rabu (11/11) kemarin.
Jesayas menilai, Akhyar sangat berpengalaman.
Hal inilah yang menjad modal utama dalam memimpin Medan ke depan.
"Saya minta kepada semua agar jangan surut selangkah. Kalau sudah maju, pantang mundur sampai titik darah penghabisan. Semangat jangan kendur. Jangan luntur, harus lebih semangat dalam memenangkan Akhyar-Salman," ucapnya.
Sementara itu, penasehat Pemuda Barisan Karo Kota Medan Burhanuddin Sitepu mengatakan, banyak masyarakat yang coba dirayu untuk memilih pasangan tertentu dengan diberi sembako.
"Namun, luar biasa, yang diberi sembako menolak. Kalau saya bilang, iya (ini tanda-tanda), tetapi jangan puas. Semua milik Allah SWT, Makanya, kalau punya kemampuan ketuk pintu, ketuklah pintu, agar jangan mereka lupa untuk datang ke TPS," katanya.
Menanggapi dukungan yang diberikan, Akhyar mengucapkan terima kasih dan mengucapkan selamat atas perayaan ulang tahun ke-9 Pemuda Barisan Karo.
Akhyar berharap Pemuda Barisan Karo tetap eksis dan memberi kontribusi untuk bangsa dan negara, khususnya Kota Medan yang tercinta.
Akhyar lebih lanjut mengatakan, banyak belajar dengan suku Karo.
Seperti DR Sastra Dharma Sebayang, perancang kantor gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro.
Menurutnya, Sastra Dharma Sebayang menyelesaikan doktoralnya di New South Wales University.
Dalam penelitiannya Sastra memprediksi akan terjadi green house effect.
"Saya banyak belajar dari saudara-saudara kita suku Karo. Jadi bapak ibu sekalian, sesungguhnya dalam hidup, saya tidak pernah membedakan siapa pun. Baik suku maupun agamanya," kata Akhyar.
Dia kemudian mengajak semua elemen mengutamakan semangat kebersamaan.
Ia menegaskan, tidak ambisius menjadi wali kota. Ia maju pada pilkada kali ini karena Kota Medan menurutnya harus diselamatkan.
"Jadi, harus diselamatkan dari ajang uji coba. Kota Medan yang didirikan oleh Guru Patimpus ini jangan dijadikan kelinci percobaan. Saya kira yang serius saja menanganinya masih perlu kerja keras, apalagi menjadikan main-mainan, saya enggak terima itu," pungkas Akhyar. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang