jpnn.com - Seorang istri harus pandai-pandai mengatur keuangan rumah tangga. Namun, Karin -bukan nama sebenarnya- justru begitu boros ketika memegang uang dari suami.
Wanita 35 tahun itu begitu demen belanja online. Berbagai promosi dan rabat yang berseliweran di marketplace membuat Karin terbujuk.
BACA JUGA: Mengaku Bosan, Istri Pakai Kartu ATM Suami untuk Biayai Selingkuhan
Suami Karin -anggap saja namanya Donwori- pun tak sanggup menuruti hasrat istrinya yang begitu tinggi terhadap belanja online.
“Sudah kelewat batas,” ujar Donwori.
BACA JUGA: Istri Bawa Pria Lain ke Ruang Tengah saat Suami Bersusah Payah
Pria 36 tahun itu mengakui bahwa dirinya bukan suami yang bisa menyediakan uang belanja berlebihan. Oleh karena itu, Donwori mengharapkan Karin memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting bagi rumah tangganya.
Namun, ibu rumah tangga itu tidak seperti harapan Donwori. Tanpa ada duit sisa bulanan pun Karin tetap nekat berbelanja secara daring.
BACA JUGA: Ada Cewek Datang Bertamu, Mengaku Selingkuhan dan Sedang Hamil
"Belanja online dulu, baru kepentingan urgen lainnya dipenuhi. Opo-opoan iku (apa-apaan ini, red)?” kata Donwori dengan nada geregetan.
Sebenarnya Donwori sudah mengingatkan Karin. Sayangnya, ada saja alasan Karin soal kegemarannya belanja online.
“Alasannya semua gak masuk akalku, karena yang dia beli itu sebenarnya sudah ada di rumah semua, bahkan ada yang sampai dobel empat atau lima,” tegas Donwori.
Akibatnya, Donwori tak sekadar mengingatkan Karin, bahkan juga mengancamnya. Walakin, Karin bergeming.
"Semua ancaman saya ternyata gak digubris blas,” ujar Donwori.
Walakhir, Donwori sudah tak bisa menoleransi kebiasaan Karin. Suatu hari, Donwori yang sedang di rumah tiba-tiba melihat petugas paket datang.
Saat itu, petugas paket tersebut mengantar seprai dan handuk pesanan Karin di marketplace. Nilai belanjaan itu mencapai Rp 1 juta.
Sontak Donwori langsung marah. "Uang yang dia pakai seharusnya untuk beli token listrik,” kata Donwori.
Sejak saat itu, rumah tangga Donwori dengan Karin yang sudah berumur lima tahun mulai kisruh. Donwori dan Karin makin sering cekcok.
Kondisi itu membuat Donwori tak sanggup lagi. Dia mengibarkan bendera putih.
“Wis pisah ae (Sudah pisah saja, red), (istri) susah diomongi,” ujar Donwori yang telah berkosultasi dengan pengacara perceraian.(Radar Surabaya)
Redaktur & Reporter : Antoni