jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar geram karena beberapa kali dituding rekannya yang juga mantan Ketua MK Mahfud MD 'bermain' dalam pengurusan sengketa Pilkada di lembaga konstitusi tersebut.
Tak terima dituding, Akil pun menyerang balik Mahfud. Ia mencurigai Mahfud turut menerima uang pengurusan sengketa pilkada.
BACA JUGA: PKS Optimistis Peroleh Suara Lebih Tinggi Dibanding Pemilu 2009
"Ini Mahfud perlu diluruskan, jangan-jangan dia yang terima duitnya. Mending dia jujur aja, dia terima duit atau enggak. Enggak usah main tuduh-tuduh," tegas Akil usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/3) malam.
Akil justru heran mengapa baru sekarang Mahfud mengungkapkan soal modus-modus 'permainan' pengurusan sengketa Pilkada di MK. Padahal, ia sudah cukup lama di MK.
BACA JUGA: 11 Peserta Konvensi Bergantung SBY
"Kalau dia tahu (modus) saya kenapa enggak lapor sejak dulu. Berarti dia tahu, Kalau dia tahu kenapa ngga lapor? Berarti dia yang terima duitnya," sambung Akil.
Sementara itu, kuasa hukum Akil, Adardam Akhyar mengultimatum Mahfud terkait pernyataan-pernyataannya di media massa. Jika tidak, Adardam menyatakan akan membuka kebohongan Mahfud.
BACA JUGA: Transportasi Lokal Jamaah Haji Terancam
"Kalau dia masih ngomong terus kita akan buka ini masalahnya," tandas Adardam. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Rp23,9 M untuk Terdakwa Korupsi, PLN Dikecam
Redaktur : Tim Redaksi