jpnn.com, JAKARTA - Memasuki semester II 2019, Mandiri Utama Finance (MUF) menyatakan semakin kuat menekan rasio kredit bermasalah alias non performing finance (NPF) untuk pembiayaan kendaraan di angka 0,9 persenan.
Capaian tersebut, diakui tidak lepas dari langkah MUF bekerja sama dengan Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam pemanfaatan nomor induk kependudukan (NIK), data kependudukan dan KTP elektronik (KTP el).
BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, Mandiri Utama Finance Perpanjang Kerja Sama dengan Dukcapil
BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, Mandiri Utama Finance Perpanjang Kerja Sama dengan Dukcapil
"Melalui kerja sama itu kami mendapatkan manfaat yang positif. Pembiayaan kami semakin sehat, terutama dalam penyaringan kreditur," ungkap kata Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, di sela penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jakarta, Selasa (16/7).
BACA JUGA: PNM Jalin Sinergi dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk Tingkatkan Layanan
Dengan memanfaatkan akses ke data NIK, KTP-el dan data kependudukan di Dukcapil, tentu lanjut Stanley, memudahkan pihaknya memperkuat penyaringan nasabah-nasabah yang nakal.
"Paling tidak kami bisa tahu data calon pembiayaan kami asli atau tidak, itu bisa dilihat dari KTP mereka asli atau palsu."
BACA JUGA: BNI Syariah Gandeng Dukcapil
Melalui fasilitas itu, menurut Stanley, dari total pengajuan yang masuk, 40 persennya kami tolak karena ketahuan data tidak valid.
"Dengan begitu, pembiayaan kami jadi lebih sehat, makanya rasio NPF Mandiri Utama Finance terus membaik," sambung Stanley.
Dari Januari hingga Juni 2019, MUF sudah mengucurkan dana pembiayaan senilai Rp 3,7 triliun. Stanley sendiri optimistis bisa mencapai target pembiayaan di angka Rp 8,1 triliun tahun ini. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Utama Finance Target Pembiayaan Kendaraan Rp 8,1 Triliun
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha