Akses Tanggul Tertutup, Lumpur Genangi Pabrik PPI

Rabu, 11 Maret 2009 – 09:45 WIB
PABRIK TENGGELAM- Akibat tanggul yang jebol sejak senin 9/3/2009, menenggelamkan pabrik PPI, terlihat beberapa Karyawan pabrik tersebut berusaha menyelamatkan beberapa alat inventaris yang masih tersisa. Foto: ADHIMAS RADITYA/JP
SIDOARJO- Luberan lumpur dari pusat semburan yang sebelumnya jebol, belum tertanganiBahkan kemarin subuh, lumpur mulai menenggelamkan pabrik Pasific Prestress Indonesia (PPI)

BACA JUGA: Semua Pesawat MD 90 Dilarang Terbang

Hingga kemarin, penanganan belum dilakukan
Hanya upaya evakuasi yang dilakukan pihak PPI

BACA JUGA: Hadi Minta Bantuan Dana Kampanye


    
Pabrik tiang pancang itu mulai terendam sekitar pukul 04.00
Saat itu, lumpur mulai melintas tanggul yang pembatas kolam Jatirejo dan PPI

BACA JUGA: Abdul Djamal Ngaku Hanya Broker

Alirannya cukup derasSehingga dalam hitungan jam lahan seluas 3 hektar itu tenggelam
    
Posisi pabrik PPI memang lebih rendah disbanding tanggul utamaYaitu sekitar 2 meterJika lumpur masuk, akan mempengaruhi aliranWajar jika dalam hitungan jam lumpur bercampur air menggenangi pabrik tersebut.
    
Beruntung, evakuasi mulai dilakukan Senin (9/3) malamBeberapa alat berat diamankanBerkas administrasi diselamatkanUntuk sementara, alat-alat berat diungsikan di dekat tanggul terluarYaitu di belakang pos pantau Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). 
    
Plan Manajer PPI Karsono mengaku sudah ada rencana pindahNamun, belum menemukan tempat yang baikSebab, usaha yang dilakukan PPI membutuhkan lahan luasSelain itu, akses harus bisa dilalui truk kontainer besar.  "Kami masih mencari," katanyaBelum sampai ketemu tempatnya, pabrik terlanjur terendam.
    
Karsono juga mengatakan 90 persen berkas perusahaan terselamatkanAlat berat sudah dievakuasiNamun hasil produksi masih berada di dalam lahan tersebut.  "Kalau sudah ditanggulangi, hasil produksi itu bisa kami ambil kembali," ucap Karsono
    
Informasi yang dihimpun, pabrik PPI memilliki karyawan sekitar 150 orangMereka berasal dari penduduk sekitarSebelumnya, pabrik tersebut pernah terendamNamun, bisa difungsikan kembaliYakni menyedot air dan lumpur di dalamnya dengan pompa
    
Saat disinggung persoalan ganti rugi, Karsono enggan berkomentarMenurut dia, urusan ganti rugi atau jual beli diselesaikan pusatPabrik PPI di Sidoarjo hanya cabang"Tapi setahu saya, memang belum dibayar," kata Karsono
    
Sementara itu, Vice President Lapindo Brantas Inc Yuniwati Teryana mengatakan, dalam Perpres no 14 tahun 2007 tidak mengatur secara spesifik terhadap perusahaanDalam perpres tidak disebutkan agar Lapindo Brantas Inc membayar perusahaan di dalam peta terdampak"Tapi selama ini, melalui PT Minarak, Lapindo tetap membantu mereka,"katanya
    
Penyelesaian itu dilakukan dengan skema bussines to bussinesNamun, lanjut dia, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara Lapindo Brantas Incdan PPI.
    
Yuniwati juga menegaskan, banyak kesalahpahaman terkait keterlibatan Lapindo Brantas Inc dalam penanganan sosial akibat lumpurSelama ini, asumsi yang dilakukan Lapindo Brantas Incadalah ganti rugiPadahal dalam perpres disebutkan Lapindo Brantas Incmembeli tanah dan bangunan warga"Jadi bukan ganti rugi," jelasnya"Sikap itu bentuk kepedulian sosial Lapindo Brantas Inc dan keluarga Bakrie," tambah Yuniwati
    
Secara terpisah, Humas BPLS Achmad Zulkarnain mengaku belum ada langkah penanganan tanggul yang jebolHingga kemarin, lumpur masih terus mengalirJika dibiarkan, lumpur akan menggenangi kolam terluar"Padahal kolam terluar berbatasan langsung dengan Jl Raya Porong," ujarnya
    
Namun, lanjut dia, disadari Jl Raya Porong merupakan akses penghubung Sidoarjo-PasuruanArtinya, upaya penyelamatan akan dilakukan seoptimal mungkin"Sebab bisa berdampak pada roda perekonomian Jatim," ucap Zulkarnain(riq/nuq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Tak Gubris Isu Kudeta 98


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler