BACA JUGA: Abdul Djamal Ngaku Hanya Broker
Kompensasinya, politisi kelahiran Makassar itu akan memperjuangkan proyek pengusaha asal Surabaya itu di parlemenSkandal suap tersebut makin terbongkar setelah pemeriksaan tiga tersangka: Abdul Hadi Djamal, PNS Dephub Darmawati Dareho, dan pengusaha Hontjo Kurniawan, di gedung KPK Selasa (10/03)
BACA JUGA: Prabowo Tak Gubris Isu Kudeta 98
Mereka mendatangi gedung komisi bersama-sama dalam satu mobil tahanan, sekitar pukul 14.30 WIBPemeriksaan terhadap ketiga tersangka korupsi tersebut baru rampung sekitar pukul 19.30 WIB
BACA JUGA: ICW Kecewa Terhadap KPK
Hadi yang mengenakan kemeja batik tak banyak mau mengungkapkan skandal yang melibatkannya ituDia menerangkan bahwa pemeriksaan atas kasus itu masih berlanjutHadi menerangkan hanya ditanya penyidik terkait siklus dana stimulus yang dikucurkan untuk Departemen Perhubungan itu.Ihwal kasus itu sedikit terkuak dari Erman Umar, kuasa hukum yang mendampingi Hontjo"Pak Hadi itu butuh danaBu Darma (Darmawati Dareho) kemudian mengenalkannya (Hontjo) kepada Pak Hadi," jelasnyaDarmawati kemudian menyampaikan permintaan itu kepada rekanan yang telah bertahun-tahun menggarap proyek Dephub ituDana tersebut untuk kepentingan kampanye.
Darma pula yang selama ini menjadi jembatan antara Hontjo dengan Hadi"Jadi penyerahan itu sudah dilakukan tiga kaliLebih kurang Rp3 miliar telah diserahkan," jelasnyaDalam setiap proses penyerahan uang Hontjo selalu melibatkan Darmawati Dareho"Hanya setelah itu sama Pak Hadi diserahkan ke siapa kami tidak tahu," ungkapnyaSemua penyerahan tersebut dilakukan secara langsung"Tidak ada penyerahan melalui transfer bank," jelasnyaMenurut Erman penyerahan uang tersebut boleh dilakukan dalam bisnis
Hadi menjanjikan akan mengaspirasikan proyek yang dimiliki Hontjo ke parlemen"Katanya mau diperjuangkan secara pribadiBagaimanapun dewan memang berperan dalam hal penganggaran," katanya.
Erman mengungkapkan bahwa, pemberian dana itu akan sulit dikaitkan dengan proyek yang tengah dikerjakan dermaga dan bandara di Indonesia TimurSebab, tender-tender proyek itu belum berlangsung.
Perkenalan Hontjo dengan Hadi, terang Erman, juga baru berlangsung setahun yang lalu. Sedangkan, Darmawati sudah mengenal Hontjo lebih lama sejak dia menggarap proyek-proyek Dephub tersebut.
Sinyalamen bantuan kampanye untuk politisi ini sebenarnya pernah disinggung Ketua KPK Antasari Azhar saat membeberkan penangkapan anggota DPR itu kepada wartawan (3/3) laluKetika itu mantan Kapuspenkum Kejagung itu mengungkapkan keprihatinannya ulah politisi pascadeklarasi anti korupsi
Bagaimana dengan peran keterlibatan anggota DPR yang lain? Termasuk Wakil Ketua Panitia Anggaran Jhony Allen yang disebut Wakil Ketua KPK M Jasin pernah menerima penyerahan uang Rp 1 miliar (27/2) laluMeskipun, Jhony membantah semua tudingan itu.
Usai pemeriksaan, Abdul Hadi mengungkapkan bahwa pemeriksaan terhadap Jhony itu sangat bergantung terhadap KPK"KPK yang lebih tahuKPK tentunya sangat profesional untuk mengungkap dibelakang ini semua," ungkapnyaKPK, tambah Abdul Hadi, berpeluang mengembangkan kasus itu karena memiliki perangkat yang canggih
Sementara Darmawati tak banyak bicara soal kasus yang menyeretnya ke bui itu"Tolong doakan saya saja ya," jelasnya sambil berlalu ke mobil tahanan.
Juru bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo belum banyak berkomentar soal siapa yang akan diperiksa terkait kasus itu"Tergantung perkembangan penyidikan," jelasnya
Seperti diberitakan Senin (2/3) lalu KPK meringkus anggota Komisi V DPR RI, Abdul Hadi Djamal (AHD)Dia diduga menerima suap dalam proyek pembanguan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia Timur. Petugas KPK juga menyeret dua orang lainnya ke meja penyidikanDia adalah Darmawati Dareho, seorang PNS Departemen Perhubungan, dan seorang komisaris perusahaan konstruksi yang berdomisili di Surabaya PT Kurnia Jaya Wira Bhakti, Hontjo KurniawanDari penangkapan itu, petugas menyita uang USD 90 ribu, Rp 54 juta serta dua unit kendaraan pribadi(git)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Separo TPS NAD Rawan
Redaktur : Tim Redaksi