jpnn.com, JAKARTA - Meski mendapat tekanan pihak rektorat, ribuan dosen dari 35 PTNB (Perguruan Tinggi Negeri Baru) akan tetap menjalankan aksinya. Aksi 18 Mei atau 1805 ini akan diikuti 1000 dosen. Mereka menuntut untuk diangkat menjadi PNS. Sebanyak 5000 dosen statusnya tidak jelas.
"Saya masih tetap berharap 1000 massa bisa terkumpul. Saya dapat laporan tidak hanya di daerah mendapat tekanan, dari Jakarta juga ditekan rektornya," kata Ketua ILP PTNB Fadillah Sabri yang dihubungi, Rabu (27/5).
BACA JUGA: Catat! Ini Penyesuaian Jam Kerja PNS, TNI dan Polri Selama Ramadan
Sabri menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti demo bila belum bertemu Presiden Jokowi. Selama ini, setiap demo Jokowi tidak pernah menemui para demonstan. Namun, Sabri tetap optimistis suara para dosen ini akan didengar.
"Kami cuma mau ditemui Pak Jokowi. Kalau para pembantunya kami tidak percaya lagi. 2015, dijanjikan mau diselesaikan masalah kami. Nyatanya nggak selesai-selesai juga. Kami juga ogah diberi harapan palsu lagi," bebernya.
BACA JUGA: Gituin PNS Perempuan di Toilet, Oknum Pejabat Inipun Dipenjarakan
Sementara itu Korlap Aksi 1805 Etik Sutoto, mengungkapkan, hingga malam ini dosen-dosen dari 35 PTNB masih tetap solid. Bahkan yang dari luar Jawa sudah berada di Jakarta.
"Aksi ini hanya menuntut hak dosen. Kami tidak pernah minta dinegerikan, tapi pemerintah yang menegerikan. Setelah dinegerikan, kenapa kami dibuang tanpa tahu status kami itu dosen apa," ucapnya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Dosen Berijazah S2 dan S3 Digaji Rp 1,8 Juta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Aksi 1805, Ratusan Dosen Mengaku Diintimidasi Rektor
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad