jpnn.com, SURABAYA - Aksi 211 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/11) urung digelar oleh sejumlah pihak. Hal itu disebabkan Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan mengajak sejumlah elemen untuk menjaga daerah dalam kondisi aman.
"Jadi, aksi tersebut tidak jadi dilaksanakan adalah untuk kebaikan yang lebih besar. Tidak ada menang dan kalah dalam kesepakatan itu. Warga Jatim lah yang menang," kata Luki dalam keterangan yang diterima.
BACA JUGA: Wiranto Bakal Kumpulkan Ormas Islam Bahas Pembakaran Bendera
Sebanyak 78 pimpinan elemen dan ormas Islam se-Jawa Timur dikumpulkan di kediaman Luki pada Kamis malam.
Dalam acara tabayun dan cangkrungan di sana, Luki juga meminta semua pihak saling memahami satu antara lain. Hal itu yang kemudian membuat warga membatalkan aksi 211.
BACA JUGA: Aksi Bela Tauhid Tak Akan Membesar seperti Demo Tolak Ahok
"Pertemuan kemarin berlangsung akrab. Semua pihak datang dengan membekal visi yang sama. Kondusivitas suasana di Jatim yang utama. Semuanya dibahas dengan jernih, kenapa Aksi 211 di Surabaya sebaiknya diurungkan. Bukan dipaksakan menjadi harga mati yang harus dilaksanakan," kata Luki.
Luki juga menjelaskan, tuntutan aksi sebenarnya sudah diakomodasi mengingat pembakar dan pembawa bendera diproses hukum.
BACA JUGA: Menko Polhukam Temui Perwakilan Massa Aksi Bela Tauhid 211
Selain itu, aksi massa besar dalam situasi seperti ini juga rentan disusupi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, yang bertujuan untuk membuat kekacauan.
"Juga berpotensi terjadinya gesekan horizontal dengan ormas lain. Sesuatu yang harus dijaga betul," kata jenderal bintang dua ini.
Luki juga mengucapkan terima kasih kepada semua pimpinan ormas agama dan para ulama, Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, MUI, NU, Muhammadiyah, Sekjen GUIB dan 78 ormas Islam. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Wiranto Pengin Tahu Keinginan Massa Aksi Bela Tauhid
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga