jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto telah menyelesaikan pertemuan dengan perwakilan massa Aksi Bela Tauhid 211. Usai menggelar pertemuan, Wiranto mengaku akan menyampaikan hasilnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya saya akan menyampaikan pertemuan ini kepada Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi," ujar Wiranto usai pertemuan itu, Jumat (2/11).
BACA JUGA: Aksi Bela Tauhid Tak Akan Membesar seperti Demo Tolak Ahok
Kemudian, Wiranto menyebut pihaknya akan menginisiasi pertemuan ormas-ormas Islam membicarakan kasus pembakaran bendera. Hal itu untuk membahas hal-hal yang belum selesai.
"Ini masalah umat Islam yang harus diselesaikan oleh umat Islam. Umat Islam diwakili dengan ormas yang nanti akan difasilitasi untuk kita bincangkan hal-hal yang misalnya ini belum ketemu," imbuh dka.
BACA JUGA: Pak Wiranto Pengin Tahu Keinginan Massa Aksi Bela Tauhid
Di kesempatan yang sama, juru bicara Aksi Bela Tauhid Awit Mashuri mengatakan, dalam pertemuan itu ada lima tuntutan yang mereka sampaikan.
Pertama, mereka menuntut pemerintah membuat pernyataan resmi bahwa bendera tauhid adalah bendera rasulullah bukan bendera ormas apa pun. Sehingga, lanjut dia, tidak boleh dinistakan.
BACA JUGA: Wiranto Akan Temui Massa Bela Tauhid
Selanjutnya yang kedua, menuntut kepada pemerintah untuk memproses hukum semua pihak yang terlibat dalam pembakaran bendera tauhid baik pelaku mau pun aktor intelektual yang mengajarkan dan mengarahkan serta menebar kebencian untuk memusuhi bendera tauhid.
Ketiga, mengimbau kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah di adu domba oleh pihak manapun.
Keempat, mengimbau kepada umat beragama agar menghormati simbol-simbol agama dan selalu menjaga kebhinekaan sehingga tidak ada lagi persekusi atau penolakan terhadap pemuka agama atau aktivis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kelima, PBNU wajib meminta maaf kepada umat Islam atas pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser di Garut dan PBNU harus dibersihkan dari Iiberalisme dan aneka faham sesat menyesatkan lainnya karena NU adalah rumah besar Aswaja (Ahlussunnah waljamaah). (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Aksi Bela Tauhid, FPI Tak Akan Tuntut Pembubaran Banser
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan