Aksi Bela Muslim Uighur: Apa yang Terjadi di Tiongkok, Kami Tidak Rela

Jumat, 27 Desember 2019 – 15:41 WIB
Muslim Uighur di Xinjiang. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah orator silih berganti menyampaikan pendapat di Aksi Bela Muslim Uighur yang diselenggarakan di depan Kedubes Tiongkok, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (27/12). Satu orator yang menyampaikan pendapatnya yakni Fahrurrozi Ishaq.

Dalam orasinya, Ishaq menyebut massa yang datang ke Kedubes Tiongkok mayoritas beragama Islam. Massa, kata Ishaq, resah dengan perlakuan pemerintah Tirai Bambu terhadap etnis muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

BACA JUGA: PA 212 dan FPI Akan Gelar Aksi Bela Muslim Uighur Hari Ini

"Apa yang teradi di Tiongkok, kami tidak rela," kata Ishaq mengawali orasinya saat Aksi Bela Muslim Uighur di depan Kedubes Tiongkok, Jakarta Selatan, Jumat.

Lebih lanjut, Ishaq meminta pihak Kedubes Tiongkok berbicara ke pemerintahan Negeri Tirai Bambu. Terutama, untuk menghentikan perlakuan kepada etnis muslim Uighur.

BACA JUGA: Soal Muslim Uighur, KSHUMI Sentil Presiden Jokowi

"Kami meminta Dubes Tiongkok, agar supaya bicara bahwa Tiongkok harus memberhentikan tindakannya terhadap umat Islam Uighur," lanjut dia.

Di sisi lain, Ishaq menyindir sikap pemerintah Indonesia yang diam atas persoalan yang dialami etnis Uighur. Hingga kini, kata dia, Indonesia tidak pernah melontarkan desakan kepada Tiongkok untuk menghentikan perlakuan ke etnis Uighur.

BACA JUGA: Pentolan Volunter Jokowi Ingatkan Pemerintah Tak Tutup Mata soal Uighur

"Kami sadar presiden orang Islam, wapres Islam, polisi mayoritas islam, karena wajar bangsa indonesia merasa kecewa atas perilaku terhadap etnis Uighur," timpal dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler