Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Begini Reaksi SBN, Tegas!

Senin, 29 Maret 2021 – 12:16 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin alias SBN (kanan) bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Dok. Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3).

Sultan berharap kepada kepolisian bergerak cepat mengungkap motif pelaku bom bunuh diri saat umat Katolik merayakan misa Minggu Palma itu.

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Aksi Teror ke-552 di Indonesia

“Jika ini melibatkan (aktor intelektual) jaringan atau kelompok tertentu, maka harus dibasmi sampai ke akar-akarnya,” ujar Sultan dalam keterangan tertulis diterima, Minggu (28/3).

Eks Wakil Gubernur Bengkulu ini juga menyampaikan turut prihatin kepada para korban terdampak ledakan bom tersebut.

BACA JUGA: Gus AMI Kecam Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Kota Makassar

Lebih lanjut, SBN sapaan Sultan mengimbau masyarakat tetap tenang dan jangan mengaitkan aksi ini kepada agama mana pun. Sebab, menurutnya kejadian ini bertentangan dengan nilai dan ajaran agama mana pun.

“Saya tidak ingin ada mindset apa pun terhadap kejadian ini yang dikaitkan oleh dorongan perilaku suatu agama, suku atau etnis apapun. Saya sangat berkeyakinan ini ulah dari orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas SBN.

BACA JUGA: Sikapi Aksi Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar, Pemuda Katolik: Biadab

Senator muda tersebut juga menyatakan aktivitas apa pun yang merusak tatanan nilai kemanusiaan dan berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan NKRI adalah musuh kita bersama.

SBN meminta pemerintah tidak boleh memberi toleransi terhadap aksi bom bunuh diri. Kejadian ini membuat luka bagi kita semua.

“Ke depan kita berharap kejadian-kejadian ini tidak boleh lagi terulang. Dan kita sebagai masyarakat juga mesti berperan aktif jika melihat atau mendengar gelagat yang tidak baik di lingkungan tempat tinggal untuk dapat dilaporkan kepada pihak berwenang,” tegas Sultan.

Sultan menekankan pluralisme harus kita junjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, itu merupakan identitas kita sebagai masyarakat Indonesia.

Eks Ketua HIPMI Bengkulu ini menegaskan tidak ada pembenaran atau dalil atas apa pun terhadap sikap yang menyakiti orang lain.

“Saya meminta kepada pemerintah bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan lainnya untuk dapat menanamkan sekaligus menularkan sikap ini (menghargai perpedaan, red) kepada sesama warga negara,” ujar Sultan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler