jpnn.com - JawaPos.com - Puluhan ribu buruh melakukan aksi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/9). Ada 10 tuntutan yang dilayangkan para pekerja kepada Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah turunkan harga barang pokok (sembako) dan harga BBM. [Baca juga: Buruh Kepung Istana, Minta Tolak Pekerja Asing]
Anggota DPD, Nofi Chandra menilai aksi yang dilakukan buruh merupakan protes dan kekecewaan buruh terhadap pemerintah. Menurutnya, kekecewaan itu di latarbelakangi atas ketidakmampuan menyelesaikan masalah ekonomi
BACA JUGA: Tolak Pekerja Asing, DPR Sepakat dengan Buruh
"Aksi buruh ini salah satu penyebabnya adalah kegagalan pemerintah mengatasi permasalahan ini (ekonomi)," ucap Nofi, Selasa (1/9).
Makanya, sambung senator asal Sumatera Barat ini, retorika pemerintah dan target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sangat jauh dari kenyataan. Presiden dan para menterinya terlihat santai tanpa melakukan langkah yang praktis dan nyata.
BACA JUGA: 5 Capim KPK dari Unsur Kejaksaan Tersingkir
"Hal ini tentu mengkhawatirkan karena akan menimbulkan PHK besar-besaran," ungkap tokoh muda yang bersama anggota DPD lainnya menggagas Poros Senator Indonesia untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.
Apalagi, dia menambahkan, pemerintah malah mempermudah buruh asing bekerja di Indonesia. Padahal buruh Indonesia terancam kena PHK dan jumlah pengangguran yang masih tinggi.
BACA JUGA: Serikat Pekerja JICT bawa Kasus Pelindo II ke DPR
"Hal ini terbukti dengan membuka peluang kepada tenaga kerja asing untuk bebas bekerja di Indonesia. Padahal di sisi lain, TKI semakin tidak jelas masa depannya. Pemerintah menganaktirikan Tenaga Kerja Indonesia di negaranya sendiri," tegasnya.
Namun dia mengakui, aksi buruh hari ini sebenarnya agak riskan bagi ekonomi Indonesia. "Hal ini bisa membuat rupiah semakin tertekan dan para investor menjadi kehilangan trust terhadap pasar Indonesia," tandasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bilang Itu Ranah Polisi..................
Redaktur : Tim Redaksi