Aksi Heroik Sertu Waki Selamatkan Warga Terseret Banjir

Selasa, 27 Februari 2018 – 00:05 WIB
Sertu Waki berhasil menolong Sugeng, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang terseret arus banjir, Kamis (22/2). Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo

jpnn.com - Sertu Mohammad Waki dengan aksinya yang heroik, mampu menyelamatkan Sugeng, 55, warga Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jatim, yang terseret derasnya banjir. Bukan kali ini saja Sertu Waki melakukan evakuasi.

MUHAMAD BUSTHOMI, Pasuruan

BACA JUGA: Rampok Berjimat Beraksi di Depan Markas Tentara, Nih Jadinya

Teriakan tersebut menarik perhatian Sertu Mohammad Waki. Teriakan panjang seorang lelaki yang meminta tolong.

Waki tak tahu siapa yang berteriak saat itu. Hanya, dia menyadari ada seorang warga yang terseret arus setelah mendengar suara-suara keras beberapa warga yang kalang kabut mencari bantuan.

BACA JUGA: Lomba Makan Donat, Host Acara Dahsyat Dipolisikan

”Saya hanya mendengar teriakan, tapi tak melihat orang. Jadi, saya ikuti dari mana asal suara itu. Beberapa warga juga menunjuk ke arah orang yang terseret arus,” ungkap pria 41 tahun tersebut.

Secara spontan, Waki langsung berlari. Posisinya saat itu berada di lingkungan Rujak Gadung. Jaraknya beberapa ratus meter dari orang yang terseret arus di ruas jalan pantura Kraton, Pasuruan, tersebut.

BACA JUGA: Anak Petani Lulus jadi Taruna AAL Hanya Modal Rp 10 Ribu

Dengan susah payah Waki menerjang banjir yang sudah setinggi leher. Akhirnya dia berhasil mencapai Sugeng yang tersangkut di pohon pisang.

Dengan bantuan tali tambang yang dibentangkan warga, Waki melawan derasnya arus sembari membawa Sugeng ke tempat aman. Dia bersyukur korban bisa selamat.

Sebagai babinsa di Mayangan, Pasuruan, Waki memang diharuskan hadir di hampir setiap peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Itu adalah salah satu fungsinya sebagai intelijen teritorial. Tak terkecuali saat meluapnya Sungai Welang yang mengakibatkan ribuan rumah tergenang hingga melumpuhkan jalur pantura Kamis lalu (22/2).

Waki dan sejumlah anggota Koramil 0819/25 Gadingrejo terjun ke lokasi. Mereka membagi tugas ke berbagai titik.

Saat itu Waki bertugas di wilayah Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo. Dia baru saja ikut dalam proses evakuasi sejumlah warga terdampak banjir.

Pria kelahiran Kabupaten Sampang, Madura, tersebut tak sendiri. Ada beberapa petugas dari kepolisian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), dan satpol PP setempat.

Sejak bertugas di Koramil 0819/25 Gadingrejo, Waki memang tak bisa jauh dari upaya penyelamatan korban bencana.

Terutama banjir yang kerap melanda kawasan tersebut. Tercatat, beberapa kali Waki melakukan hal serupa.

Banjir yang terjadi pada 2016 membuat Waki terpanggil untuk menolong seorang warga yang tengah sakit.

Dia menyebutkan, warga yang menderita sakit diabetes itu tak bisa dievakuasi dalam kondisi kakinya terkena genangan air.

”Jadi saya gendong dari kamar rumahnya menuju perahu karet yang menunggu di depan rumahnya. Sebab, kondisinya tak memungkinkan. Apalagi kalau sampai terkena air. Harus segera dilarikan ke RSUD,” ungkapnya.

Di tahun yang sama, Waki pernah mengevakuasi seorang warga yang kritis. Waktu itu genangan air nyaris menutup sekujur tubuh korban.

Dia menghampiri rumah yang berada di Lingkungan Karangasem itu dengan menumpangi perahu karet milik BPBD.

Sesampai di depan rumah, Waki berenang untuk masuk ke dalam. ”Untuk mengevakuasi warga itu, saya harus berenang. Proses evakuasi begitu sulit. Korban berada di atas kasur yang ditopang dipan, keluarnya lewat jendela,” tambah suami Istiqomah tersebut.

Waki mengungkapkan, itu dilakukan sepenuhnya untuk memenuhi tugas, tanggung jawab, dan naluri kemanusiaannya.

”Karena rumah saya di Ngemplakrejo. Jadi, kalau memang ada bencana, insya Allah kapan pun saya akan datang ke lokasi,” ujarnya.

Sejak kecil, Waki yang lahir di sebuah dusun kecil di Desa Pasean, Kecamatan Sampang, memang bercita-cita menjadi anggota TNI. Terlebih, latar belakang dua orang tuanya yang petani tembakau.

”Saya mendaftar di Korem 084/Bhaskara Jaya Surabaya tahun 1996–1997. Dan alhamdulillah lolos,” ucapnya.

Waki juga menceritakan, adiknya, yakni Praka Fathur Rohman, kini tengah mengemban tugas pengamanan perbatasan di Papua.

Tercapainya cita-cita itu membuat Waki lebih disiplin menjaga amanat. Sebelumnya, ayah Luluk Masluhah tersebut sempat bertugas di Batalyon 507/Sikatan di Surabaya (kini Yonif Raider 500).

Pada 2003, dia berpindah tugas di Batalyon 512 Malang. Sejak 2011, dia bertugas di Kodim 0819/25.

Sementara itu, Danramil 0819/25 Gadingrejo Kapten Inf Yudi Santrio mengapresiasi kinerja anggotanya itu. Bagi Yudi, aksi heroik yang dilakoni Waki memang sepenuhnya karena panggilan tugas.

”Kami memang selalu menekankan agar memperkuat koordinasi dengan semua mitra kerja. Terutama dalam upaya penanganan kebencanaan yang kerap melanda wilayah kami. Kerja keras anggota itu tak mungkin tercapai kalau tanpa dukungan dari jajaran instansi lain,” tandasnya. (*/c9/c10/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mana Janji Jokowi Makmurkan TNI?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler