jpnn.com, SUMATERA UTARA - Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah.
Raffles B. Panjaitan Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK mengatakan, untuk Provinsi Sumatera Utara, Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Sibolangit telah memadamkan kebakaran lahan berupa tegakan pinus, ilalang, semak belukar di Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara.
BACA JUGA: KLHK: Karhutla Riau Diperparah Kondisi Cuaca Kering
Sedangkan Manggala Agni Daops Labuhanbatu memadamkan kebakaran lahan di Kecamatan Kuala Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan vegetasi yang terbakar kebun sawit, semak belukar.
Lalu di Provinsi Riau, Manggala Agni Daops Kota Pekanbaru, Rengat, Siak, dan Daops Dumai telah memadamkan kebakaran lahan berupa semak belukar di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, kebakaran di Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak dengan jenis tanah bergambut dengan status lahan dimiliki masyarakat.
BACA JUGA: Selama Dua Tahun, Gakkum KLHK Tindak 536 Pelaku Peredaran Ilegal Satwa Liar
Kemudian di Provinsi Jambi, Manggala Agni juga berhasil memadamkan kebakaran lahan, yaitu Manggala Agni Daops Kota jambi, Daops Sarolangun, Daops Muara Bulian, Daops Bukit Tempurung dan Daops Muara Tebo. Petugas selain melakukan patrol rutin juga telah memadamkan kebakaran lahan berupa tanaman karet, tanaman sawit, tegakan muda dan semak belukar di Kecamatan Bathin VIII dan Kecamatan Pauh di Kabupaten Sarolangun, di seluruh lahan miliki masyarakat.
Selanjutnya di Provinsi Kalimantan Tengah, Daops Palangkaraya, Daops Kapuas, Daops Muara Teweh, Daops Pangkalan Bun dan Taman Nasional Sebangau, juga terus melakukan patrol harian, dan Satgas Polres Kotawaringin Timur telah memadamkan kebakaran lahan di Jalan Lembur Kuring, Kabupaten Kotawaringin Timur.
BACA JUGA: Catat, Daerah Ini Paling Rentan Terjadi Karhutla Sepekan ke Depan
“Kami telah menginstruksikan kepada seluruh Manggala Agni Daerah Operasi di Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) seluruh Indonesia untuk siaga, walaupun berdasarkan analisis dan prediksi Enso Pemutakhiran Das II Juli 2019, diperkirakan bahwa Juli sampai November 2019 adalah netral," sambung dia.
Rafles pun menambahkan, dari hasil pantauan satelit NOAA, jumlah hotspot sejak 1 Januari sampai dengan 31 Juli 2019 sebanyak 975 titik.
“Apabila dibandingkan dengan pemantauan pada periode yang sama tahun lalu (2018) jumlah hotspot sebanyak 1.077 titik, artinya turun 102 titik,” ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/8).
Sedangkan dari pemantauan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan tingkat konfidensial lebih dari 80 persen, jumlah hotspot sebanyak 2.073 titik, dan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 1.338 titik atau turun 735 titik. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Tingkatkan Kerja Sama Untuk Tindak Tegas Pelaku Jerat Harimau
Redaktur : Tim Redaksi