JOGJA - Aksi massa warga Jogjakarta mendukung penetapan gubernur DIJ dijabat raja keraton Sri Sultan Hamengku Buwono tak hanya berakhir kemarin (13/12)Saat DPRD DIJ menggelar sidang paripurna mendukung penetapan untuk kemudian dibawa ke pemerintah pusat dan DPR RI
BACA JUGA: Tak Sanggup jadi Gubernur Seumur Hidup
Berbagai elemen masyarakat DIJ tetap akan melakukan aksi lanjutan sebagai wujud dukungan terhadap penetapan."Hari minggu (19/12), kami rencanakan akan melakukan aksi dengan melibatkan massa yang lebih besar
BACA JUGA: Arsyad Tegaskan Dirwan Pembunuh
Lilik, sapaan akrabnya, mengungukapkan, aksi yang mereka lakukan nanti adalah bentuk sikap jika GPK DIJ siap membentengi keistimewaan DIJ dengan penatapan
Saat melakukan aksi lanjutan ini, ia menambahkan, pihaknya akan menghadap raja keraton saat ini HB X
BACA JUGA: Arsyad Sanusi Siap Mundur
Pihaknya ingin mengutarakan dukungannya kepada Sultan untuk tetap mempertahankan keistimewaan DIJ dengan penetapan."Kami ingin membuktikan kepada pusat, jika warga DIJ tak pragmatis dalam berpolitikMeski, Sultan berlainan afiliasi politiknya dengan kami, untuk masalah kasultanan, kami berada di belakang beliau," terangnya.Tak hanya dengan memberikan dukungan aksi massa, organisasi massa underbon PPP tersebut juga telah berkoordinasi dengan dua petinggi PPP di DPR RIGPK DIJ telah memberikan masukan jika penetapan menjadi harga mati dari warga Jogjakarta"Melalui Mas Romi (Romahurmuzy, anggota DPR RI pusat) dan Pak Ahmad Yani (DPR RI FPPP) kami telah berikan masukan keinginan warga GPK soal masalah penetapan yang menjadi keinginan sebagian besar warga DIJ," imbuh Toto Yuwono, sekretaris GPK DIJ.
Ia menambahkan, dalam memberikan masukan tersebut, pihaknya juga mengajak kedua wakil rakyat tersebut turun ke JogjaMereka juga berikan kajian sejarah Jogjakarta yang tak lepas dari keraton"Mereka menangkap dengan baik dan telah terbukti dengan sikap FPPP yang mendukung penetapan," sambungnya.
Aksi lanjutan tak hanya dilakukan GPK sajaSalah seorang tokoh masyarakat Kota Jogja Ahmad Hanafi Rais juga merencanakan aksi wujud dukungan terhadap penetapanPutra Amin Rais itu telah berkoordinasi dengan masyarakat lain di Jogja mendukung raja keraton dan adipati pakualam menjadi gubernur dan wakil gubernur"Sebelum pusat memutuskan pengisian gubernur dengan penetapan, kami tetap akan melakukan aksi damai sebagai wujud bagian dari keistimewaan DIJ," imbuh tokoh Muhammadiyah ini.
Ia menuturkan, sejarah bangsa Indonesia tak bisa lepas dari JogjakartaMakanya, sejarah yang telah terjadi dan membidani lahirnya bangsa ini tak bisa begitu saja dihilangkan"Pemerintah pusat seharusnya membuka mata lebar-lebar dan tak menutup telinga bagaimana keinginan warga DIJ," tandasnya(eri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Duit, Dua Asisten Kejati Kaltim Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi