jpnn.com - MANILA - Militer Filipina mengadakan operasi antimilitan di wilayah selatan selama sekitar sepekan terakhir. Jumat lalu (31/1) pemerintah setempat melaporkan bahwa aksi militer itu merenggut sedikitnya 53 nyawa, termasuk tiga anak yang menjadi serdadu junior.
Kolonel Dickson Hermoso, juru bicara militer regional menjelaskan bahwa 52 korban dalam operasi antimilitan tersebut adalah para pejuang Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF). ''Tiga di antaranya adalah anak-anak. Mereka memang merekrut anak-anak untuk dijadikan tentara. Seperti serdadu dewasa, anak-anak itu juga memakai seragam loreng dan menyandang senjata,'' paparnya.
BACA JUGA: Imlek dengan Nonton TV
Selain 52 militan, termasuk 3 tentara anak, seorang serdadu tewas dalam operasi militer tersebut. Menurut Hermoso, BIFF merupakan bagian dari sekelumit militan yang berseberangan pendapat dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF). Karena itu, saat MILF bersepakat dengan pemerintah soal perdamaian pada pekan lalu, militer memutuskan untuk menggempur sarang BIFF di Pulau Mindanao.
Penemuan tiga serdadu anak yang menjadi korban tewas dalam aksi tersebut membuat pemerintahan Presiden Benigno Aquino III alias Noynoy prihatin. Sebab, kelompok militan radikal telah sukses merekrut anak-anak di bawah umur untuk bergabung. (AFP/hep/c14/tia)
BACA JUGA: Rodman Ingin Dibarter dengan Misionaris Terhukum di Korut
BACA JUGA: Inilah Penduduk Kota Paling Malas di Inggris
BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI Dilarang Dekati TPS
Redaktur : Tim Redaksi