jpnn.com - JAKARTA - Aksi mogok nasional buruh diwarnai penyerangan oleh sekelompok anggota ormas. Penyerangan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu mengakibatkan 28 orang buruh luka-luka.
Atas aksi penyerangan tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyalahkan pihak kepolisian. Mereka menuntut agar Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Isnaini segera dipecat.
BACA JUGA: Pentolan Buruh Minta Jokowi Jangan Hanya Urusi Monyet
"Copot Kapolres Bekasi. Dalam waktu 3 x 24 jam kami minta pecat Kombes Isnaini," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers di LBH Jakarta, Kamis (31/10) malam.
Menurut Said, penyerangan dilakukan oleh gabungan ormas Pemuda Pancasila, Ikatan Putra Bekasi (Ikaput) dan Asosiasi Pengusaha Limbah (Asperindo) Bekasi. Anggota ormas-ormas tersebut menyerang buruh menggunakan berbagai senjata yang mereka bawa.
BACA JUGA: Akhir Pekan, Pasar Seni Jakarta Digelar di Senayan
KSPI mencatat 17 orang buruh mengalami luka serius dan 11 orang cidera ringan. Di antara korban luka serius, dua di antaranya disebabkan tusukan senjata tajam. Sementara sisanya terluka akibat hantaman benda tumpul. Massa juga merusak sejumlah sepeda motor milik buruh.
Said mengungkapkan, penyerangan itu dilakukan di depan aparat kepolisian yang tengah bertugas mengamankan aksi mogok. Namun, tidak ada satu pun yang berusaha mencegah aksi kekerasan.
BACA JUGA: Denda Penerobos Busway Buka Peluang Pungli
"Ada bawa sajam (senjata tajam), pedang, balok di depan polisi tidak ditangkap. Apa sistemnya polisi? Pecat Kombes Isnaini yang patut diduga sebagai Kapolres mmbiarkan orang bawa sajam dan merusak," tegasnya.
Aksi mogok nasional dilakukan serentak di 17 provinsi dan diikuti sekitar dua juta orang buruh. Namun, hanya di Kabupaten Bekasi saja yang diwarnai insiden berdarah.
Said menambahkan, FSPI masih akan menggelar mogok nasional pada Jumat (1/11) besok. Apabila pihak kepolisian masih melakukan pembiaran maka buruh akan melawan. "Kalau didiamkan buruh akan melawan total, akan kami benturkan dalam rangka pembelaan bukan menyerang," tegasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Disebut Punya Tim Penyerang Pengkritiknya
Redaktur : Tim Redaksi