jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Polwan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bhayangkari di daerah tersebut berupaya untuk menghapuskan eksploitasi anak di kawasan wisata Mandalika.
Sebab, Polwan Polda NTB memandang adanya pekerja anak sebagai pedagang asongan. Padahal, di usia anak-anak seperti mereka seharusnya fokus untuk bersekolah dan bermain.
BACA JUGA: Kemensos Siap Rehabilitasi bagi 305 Anak Korban Eksploitasi Ekonomi dan Seksual
Dalam kegiatan bakti sosial sebagai rangkaian hari jadinya di Kawasan Wisata Mandalika, Polwan Polda NTB mengajak pemangku kepentingan untuk bersama penghapusan pekerja anak di kawasan Mandalika.
"Kegiatan ini berawal dari keprihatinan Polwan Polda NTB terhadap masih banyaknya pekerja anak yang terindikasi mengalami eksploitasi ekonomi oleh orang-orang terdekat dan mereka rentan mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi seksual," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto, kepada JPNN.com, Minggu (16/8).
BACA JUGA: LPSK: Proses Hukum Kepada Pelaku Eksploitasi Anak di Penjaringan
Artanto menyadari, tidak mudah untuk menghapus pekerja anak di kawasan wisata yang kini mendunia itu. Namun dengan dukungan semua pihak, dia meyakini dapat berhasil sepenuhnya.
“Selain pemangku kepentingan, yang paling utama adalah kesadaran dari orang tua sangat diharapkan untuk mencegah anaknya menjadi pedagang asongan di objek wisata,” ujarnya.
BACA JUGA: Putus Penyebaran COVID-19, Polda NTB Gelar Lomba Kampung Sehat
Sementara itu, Ibu Asuh Polwan Polda NTB Nindya Mohammad Iqbal, merasa sebagai seorang ibu sangat prihatin melihat anak-anak di usia yang masih sangat dini terpaksa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ketua Bhayangkari Daerah Nusa Tenggara Barat itu juga meminta jajaran polwan harus lebih peka dan siap dalam segala kondisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, polisi wanita setiap saat dituntut untuk mempersiapkan diri dan mental menjadi Bhayangkara Negara yang mampu mengemban tugas sebagai pemelihara kamtibmas,” terangnya.
Dengan kegiatan ini, dia mengharapkan eksploitasi terhadap anak-anak terutama di Kawasan Wisata Mandalika dapat dihentikan. Lalu dia juga mendorong pihak terkait membantu untuk memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tetap bersekolah mengenyam pendidikan yang layak. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga